Liputan6.com, Jakarta - Ancaman nuklir ternyata sangat dekat dengan Indonesia. Dari 9 negara dunia yang memiliki nuklir, empat di antaranya berada di Asia, satu benua dengan RI.
Negara-negara tersebut adalah China, India, Pakistan dan Korea Utara. Kemampuan -- juga ancaman -- nuklir keempat negara ini pun berbeda-veda.
Senjata nuklir sudah lama masuk dalam kategori alat pemusnah massal dengan kekuatan ledak yang luar biasa dahsyatnya. Dikatakan, sebuah ledakan bom nuklir dapat meluluhlantakkan sebuah kota.
Baca Juga
Sejak diadakannya perjanjian Non-proliferasi Nuklir (NPT) pada 1968, senjata nuklir 'diamankan' untuk tidak digunakan, pun bagi negara yang diberi kekuasaan memilikinya -- tidak diperbolehkan untuk mentransfer teknologi senjata nuklir ataupun hulu ledak ke negara lainnya.
Di antara negara-negara Asia yang punya nuklir hanya China menandatangani Perjanjian NPT.
Dirangkum dari beberapa sumber berikut 4 negara yang secara geografis dekat dengan Indonesia dan memiliki senjata nuklir:
Advertisement
1. Korut
Korut sebenarnya telah menandatangani perjanjian NPT. Tapi, tiba-tiba pada 10 Januari 2003 mereka keluar dari perjanjian tersebut.
Keluarnya Korut membuat mereka mendapat julukan sebagai rouge state. Sampai saat ini, Korut terus mengundang kemarahan dunia.
Uji coba senjata dan misil jarak jauh yang mereka lakukan dalam beberapa waktu belakangan jadi penyebabnya.
Peneliti Senior LIPI, Dewi Fortuna Anwar menyebut pengembangan senjata nuklir merupakan suatu strategi yang disiapkan negara yang dipimpin Kim Jong-un itu atas hal-hal yang dianggap ancaman.
"Korea Utara mengembangkan senjata nuklir sebagai strategi survival dan alat tawar menawar dengan dunia luar," sebut Dewi di Gedung Nusantara.
Dubes Korea Utara untuk Indonesia An Kwan-Il dalam satu kesempatan menyatakan, negaranya mengembangkan nuklir karena AS menerapkan kebijakan memusuhi Korut dan siap melakukan pemusnahan atas Pyongyang dan sekitarnya.
"Inilah sebab utama kenapa Korut terpaksa memiliki senjata nuklir dan terus memperkuatnya," sebut dia.
"Kalau AS tidak mengancam kami dengan senjata nuklir dan kami bisa menjalankan kehidupan sehari-hari dalam suasana damai seperti di Indonesia, satu buah senjata nuklir pun tidak kami butuhkan," tutup An.
Sampai sekarang tidak ada data pasti berapa nuklir yang dimiliki Korut. Negara tersebut terus menutup rapat hal itu dari dunia luar.
Advertisement
2. China
China pertama melakukan uji coba senjata nuklir pada 1964. Kala itu, negara tersebut melakukan uji coba senjata nuklir 596.
Negeri ini merahasiakan kepada publik berapa jumlah senjata nuklir yang dimiliki. Namun, diduga kuat mereka punya 240 senjata dengan jenis itu.
Sampai saat ini di negara pemilik nuklir satu-satunya yang menandatangani NPT hanyalah China. M
eski demikian pengamat LIPI Dewi Fortuna Anwar menyebut China dalam beberapa waktu belakangan menambah jumlah senjata nuklirnya.
"RRC terutama melakukan deterrence terhadap kemungkinan ancaman dari AS, Rusia dan juga negara-negara tetangga besar lainnya," sebut Dewi.
3. India
India merupakan negara yang punya senjata nuklir namun bukan bagian dari NPT. Uji coba pertama mereka lakukan pada 1974.
Saat itu, uji coba tersebut dilabeli sebagai tes nuklir damai. Pembangunan nuklir India dilakukan secara diam-diam.
Sebelumnya pada 1960 India telah menolak menandatangani NPT. Mereka menyatakan, semua upaya pembangunan nuklir dilakukan dengan tujuan damai.
Oleh sebab itu, dunia luas sempat mengkhawatirkan tindakan yang dilakukan India tersebut.
Advertisement
4. Pakistan
Sama seperti India, Pakistan juga tidak menandatangani NTP. Selama bertahun-tahun proyek pembangunan nuklir selalu dirahasiakan.
Pembangunan senjata nuklir dilakukan di akhir dekade 1970-an. Karachi merupakan tempat ilmuwan Pakistan mengembangkan senjata tersebut.
Awal 2013 diprediksi Pakistan memiliki senjata nuklir sebanyak 120 buah. Bersama India, Pakistan diduga telah memperbanyak senjata nuklirnya.
Beberapa peniliti menyebut Pakistan mengembangkan nuclear deterrence untuk mencegah mengatasi dari India.