Liputan6.com, Fuzhou - Kelincahan para penari Jaipong diiringi dengan ritme musik tradisional penuh nuansa kegembiraan mengawali rangkaian acara pembukaan Paviliun Indonesia pada 18 Mei 2017. Acara itu merupakan bagian dari penyelenggaraan Fuzhou 19th Cross Straits Fair for Economy and Trade di International Conference and Exhibition Centre, Fuzhou, Provinsi Fujian, China​​​.
Paviliun megah dengan arsitektur "Rumah Gadang" Sumatra Barat terlihat berdiri di atas lahan seluas 1.000 m2 di pameran tersebut.
Baca Juga
Partisipasi Indonesia dalam pameran berskala internasional kali ini didukung penuh oleh pihak Tiongkok, melalui Pemerintah Kota Fuzhou dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Komite Fuzhou.
Advertisement
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1994, pameran itu telah menjadi wadah penting dalam mempromosikan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia. Untuk mengoptimalkan kesempatan dan dukungan tersebut, KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou mengorganisir partisipasi para pelaku bisnis bonafit Indonesia.
"Penyelenggaraan pameran ini diyakini akan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. Dan tidak kalah penting, acara berlangsung di Provinsi Fujian yang didaulat sebagai pintu gerbang kerja sama Tiongkok dengan negara-negara lain di bawah skema Jalur Sutra Maritim Abad ke-21," demikian diungkapkan oleh Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Soegeng Rahardjo pada pidato pembukaan yang dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat (18/5/2017).
Beliau juga menambahkan bahwa Fujian memiliki kedekatan historis dan budaya dengan Indonesia, mengingat banyaknya masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa berasal dari provinsi tersebut.
Dalam dua kesempatan terpisah di depan Paviliun Indonesia, Dubes Soegeng berbincang-bincang dengan Sekretaris PKT Komite Provinsi Fujian, You Quan; Sekretaris PKT Komite Kota Fuzhou; dan Gubernur Provinsi Fujian, Yu Weiguo, membahas upaya pengembangan kerja sama di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata antara Indonesia dan Tiongkok melalui Fujian.
Sebanyak 44 perusahaan dari berbagai skala yang bergerak di bidang industri minuman dan makanan, garmen, produk alat rumah tangga, dan agen perjalanan wisata dapat dijumpai pada Paviliun Indonesia.
Usai meresmikan pembukaan Paviliun Indonesia, Dubes Soegeng Rahardjo dijadwalkan untuk membuka Indonesia-China Tourism Forum.
Forum tersebut diharapkan akan lebih memperkuat jaringan antara pelaku industri pariwisata Indonesia dan China, serta menjadi wadah untuk lebih mempromosikan destinasi-destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia kepada masyarakat Fuzhou.