Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan alien hingga kini masih menjadi sesuatu yang diperbincangkan oleh para ilmuwan maupun orang biasa. Makhluk itu pun kerap ditonjolkan dalam sejumlah film.
Sebagian orang juga percaya tentang adanya kehidupan -- entah apapun bentuknya -- di tempat lain dalam semesta. Hal itu lah yang membuat penelitian demi penelitian dilakukan oleh para ilmuwan, demi menemukan bukti keberadaan makhluk tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa di antaranya diulas pada awal 2017, dalam laporan keberadaan sistem planet TRAPPIST-1 yang dikitari 7 planet mirip Bumi.
Melalui laporan tersebut, Planet Mars disebutkan sebagai yang paling mungkin memiliki kehidupan, walaupun kehidupan di sana lebih dalam bentuk mikro dan bukan seperti alien berwarna hijau. Ada bukti pernah hadirnya -- atau bahkan mungkin masih ada -- kehidupan mikroskopis di sana, apalagi dengan adanya es berbahan air di kutub-kutub Mars.
Planet Kepler-186f berjarak 500 tahun cahaya yang ditemukan pada 2014 juga menjadi kandidat sebagai 'rumah' alien, karena orbitnya yang memungkinkan kehidupan walaupun planet itu berukuran 10 kali lebih kecil daripada Bumi.
Lalu ada planet Kepler-452b yang berjarak 1.000 tahun cahaya dari Bumi. Letaknya juga pada kawasan nyaman untuk kehidupan di orbitnya sendiri. Sebelum temuan Kepler-186f, planet ini dianggap paling sepadan dengan Bumi.
Baru-baru ini ditemukan planet "Bumi super" LHS 1140b yang ukurannya 10 kali lebih besar daripada planet Bumi manusia. Jaraknya 'hanya' 40 tahun cahaya dan permukaannya diduga berbatu dengan inti besi, walaupun belum dapat dipastikan sebelum melalui eksplorasi.
Yang agak aneh adalah Tabby's Star atau KIC 8462852. Pada jarak 1.500 tahun cahaya, keberadaannya dianggap sebagai "megastruktur" alien. Temuan Tabetha Boyajian dari Yale University itu memiliki ciri khas, yaitu meredup dengan cepat sehingga tidak bisa dianggap sebagai planet yang sedang menciut.
Megastruktur itu adalah perangkat raksasa yang menangkap energi dari sebuah bintang dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Ketika bintang kehilangan energi, ia akan meredup. Secara teori, Tabby's Star menelan planetnya sendiri walaupun tetap ada dugaan keberadaan alien.
Walaupun begitu, seperti dikutip dari Listverse.com pada Sabtu (20/5/2017), bukan hanya planet dan megastruktur yang diduga menjadi tempat keberadaan alien. Berikut ini adalah 4 bulan di planet-planet lain yang diduga mungkin menjadi tempat keberadaan bentuk kehidupan di luar Bumi:
1. Titan
Titan adalah bulan terbesar yang mengelilingi Saturnus, planet urutan ke-6 yang mengorbit matahari. Bulan ini kemungkinan bisa mengayomi kehidupan, hanya saja dalam bentuk yang berbeda daripada yang ada di Bumi.
Titan memang memiliki air, tapi sebagai es yang membeku karena suhu yang sangat dingin. Cairan yang mengalir mengisi danau dan sungai di sana adalah hidrokarbon, suatu campuran kimia antara hidrogen dan karbon dalam berbagai proporsi. Di Bumi, contoh hidrokarbon yang lazim dikenal adalah gas-gas metana atau propana.
Hal itu merupakan faktor kunci yang membedakan potensi keberadaan kehidupan di Titan. Bentuk kehidupan di sana haruslah bertahan dalam hidrokarbon cair, bukan dalam air seperti di Bumi.
Tentu saja masih banyak hal teknis maupun pertanyaan belum terjawab ilmu pengetahuan, tapi tetap ada kemungkinan kehidupan di Titan.
Advertisement
2. Europa
Europa adalah salah satu bulan yang mengelilingi Jupiter. Bulan itu juga menjadi salah satu kandidat keberadaan kehidupan karena potensinya untuk memiliki air.
Europa diduga memiliki semua yang diperlukan untuk mendukung kehidupan, yaitu air, sumber-sumber energi, dan campuran-campuran kimia yang tepat. Air di sana diduga berada dalam samudera di bawah permukaan Europa.
Para ilmuwan baru saja berhasil memulai eksplorasi tentang kehidupan di bulan itu. Pada awal 2017, dimulailah suatu misi bernama Clipper yang akan berlangsung selama beberapa tahun.
Misi tersebut akan mengirimkan suatu wahana ke bulan Jupiter itu untuk mengambil foto-foto permukaan. Melalui lintasan terbang berulang-ulang, bisa dilakukan penelaahan dan pencarian kehidupan.
3. Enceladus
Enceladus adalah salah satu bulan yang lain di sekeliling Saturnus. Para ahli astronomi telah lama berpendapat terkait potensi keberadaan air di sana, tidak seperti Titan yang kaya dengan hidrokarbon.
Air di Enceladus diduga berada di bawah kerak bulan seperti halnya Europa yang mengelilingi Jupiter. Lagi-lagi, bentuk kehidupan di sana diduga hanya sebagai mikroba.
Pada awalnya, keberadaan air hanyalah sebuah hipotesis setelah ditemukan bukti awal pada 2015. Di awal 2017, misi wahana Cassini mendeteksi molekul-molekul hidrogen berkaitan dengan suatu reaksi kimia di bawah permukaan.
Dalam reaksi kimia itu, air laut bereaksi dengan bebatuan di sekitarnya sehingga menghasilkan energi dan dapat bermanfaat bagi bentuk-bentuk kehidupan karena, sepengetahuan kita, sumber energi merupakan hal penting bagi kehidupan.
Advertisement
4. Ganymede
Ini adalah satu lagi bulan Jupiter yang mungkin diperkirakan mengandung unsur kehidupan. Seperti halnya bulan-bulan lain di planet itu, Ganymede diduga memiliki lautan di bawah keraknya. Yang mengejutkan, samudera itu memiliki lebih banyak air daripada Bumi.
Kenyataannya, penyelidikan pada permukaan Ganymede menunjukkan bahwa pernah ada banjir ketika air menembus celah-celah kerak dan naik ke permukaan.
Penjelajahan bulan tersebut bahkan menghadirkan cara baru untuk melakukan penelitian. Misalnya, melalui analisa medan-medan magnetik, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka mungkin bisa menduga informasi tentang interior suatu benda, termasuk jika memang ada air di sana.
Sebelum awal 2017, tidak ada misi yang menjelajahi Ganymede, tapi perangkat bernama JUICE (JUpiter ICy moons Explorer) sedang dipersiapkan untuk menjelajahi beberapa bulan yang lebih jauh mengelilingi Jupiter dalam beberapa tahun.