Sukses

Begini Kondisi Penyanyi Ariana Grande Usai Ledakan Saat Konser

Ledakan terjadi saat konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris. Perwakilan manajemen buka suara terkait kondisi penyanyi pop AS itu.

Liputan6.com, London - Konser penyanyi pop Amerika Serikat, Ariana Grande, di Manchester Arena, Inggris, berujung maut menyusul terjadinya ledakan. Seperti dilansir Telegraph, Selasa (23/5/2017) pihak British Transport Police mengkonfirmasi bahwa ledakan berasal dari area serambi pada pukul 22.30 waktu setempat.

Sementara itu, perwakilan Ariana Grande kepada Variety mengatakan, penyanyi berusia 23 tahun tersebut dalam kondisi baik. Di lain sisi, kepolisian memastikan terdapat sejumlah korban tewas meski belum ada informasi detail terkait hal ini.

Seperti dilansir BBC, stasiun kereta Manchester Victoria yang dekat dengan lokasi ledakan saat ini telah ditutup dan semua jadwal perjalanan kereta dibatalkan.

Andy Holey, seorang pria yang datang ke arena tersebut untuk menjemput istri dan anak perempuannya yang menyaksikan konser mengatakan, "Saat saya sedang menunggu, sebuah ledakan terjadi dan melempar saya. Ketika saya bangun, saya melihat ada korban tewas. Setelahnya saya hanya fokus menemukan keluarga saya."

"Saya berhasil menemukan mereka dan mereka baik-baik saja. Itu benar-benar sebuah ledakan yang sangat kuat. Lokasinya di dekat box office di pintu masuk Arena," ujar dia.

Adapun saksi lainnya, Michelle Sullivan asal Huddersfield yang menghadiri konser bersama anak-anaknya berusia 12 dan 15 tahun mengatakan, "Peristiwa itu sangat menakutkan. Begitu lampu mati, kami mendengar sebuah ledakan yang sangat keras. Semua orang berteriak. Ketika kami keluar, mereka katakan 'teruslah berlari, teruslah berlari'."

Juru bicara Dewan Kota Manchester City, Pat Carney, menyampaikan belasungkawa kepada para korban peristiwa tersebut. Namun ia mengakui belum terdapat informasi rinci terkait apa yang terjadi.

"Polisi tengah bertugas. Kami tidak tahu apakah ini sudah berakhir atau ada insiden lain di area itu...," ujar Carney.