Sukses

Pengamanan di New York Diperketat Pasca-Ledakan di Manchester

New York, memutuskan untuk memperketat keamanannya. Keputusan ini diambil usai ledakan besar terjadi di konser Ariana Grande.

Liputan6.com, Manchester - Pemerintah Negara Bagian New York, memutuskan untuk memperketat keamanannya. Keputusan ini diambil usai ledakan di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, pengetatan keamanan dilakukan di beberapa tempat yang dinilai rawan teror. Seperti, bandar udara dan stasiun kereta bawah tanah.

"Ini adalah kemunculan aksi terorisme, mereka menargetkan konser yang di datangi remaja dan pemuda, ini tidak bisa diterima dan sangat mengerikan dan telah menyerah nilai universal umat manusia," ucap Cuomo seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (23/5/2017).

"Serangan pada satu tempat sama saja dengan serangan ke seluruh wilayah, New York berdiri bersama warga Inggris dan untuk melawan aksi teror dan kebencian ini," ujar dia.

Selain New York yang memperketat keamanan, Departemen Keamanan Nasional AS mengatakan tengah mencari informasi dan siap membantu kolega aparat keamanan Inggris untuk membasmi teroris.

Untuk ancaman yang ditujukan langsung kepada AS, Departemen Keamanan Nasional belum mencium adanya ancaman. Namun, mereka menegaskan selalu siap siaga menghadapi dan mencegah ancaman di Negeri Paman Sam.

"Di waktu ini, kami belum mendapat informasi yang kredibel adanya ancaman terhadap konser musik di AS," sebut pernyataan resmi mereka.

"Tapi, masyarakat harus siap melihat pengetatan keamanan di area pubik dan beberapa acara," tambah mereka.

Sampai saat ini, korban tewas ledakan di konser Ariana Grande mencapai 19 orang. Sementara sekitar 50 orang lainnya mengalami luka-luka.

Serangan tersebut merupakan insiden teror terparah di Inggris sejak 2005 lalu.