Sukses

Perempuan yang Wajahnya Rusak Disiram Air Keras Temukan Cinta...

Perempuan asal India, Lalita Ben Bansi dipersunting pria pujaannya. Lalita adalah penyintas penyiraman air keras.

Liputan6.com, Mumbai - "Keajaiban itu nyata," kata Lalita Ben Bansi. Perempuan India berusia 26 tahun itu dipersunting pria pujaan hatinya -- sebuah hal yang sebelumnya tak berani ia bayangkan.

Pada 2012, sebuah kejadian traumatis menimpa Lalita. Sepupunya menyiramkan air keras ke wajahnya, setelah mereka terlibat adu mulut.

Lalita harus menjalani banyak operasi. Wajahnya pun rusak. "Siapa sangka korban penyiraman air keras, yang harus menjalani 17 operasi, akan menemukan cinta. Tapi itu lah yang terjadi," kata dia, seperti dikutip dari Hindustan Times, Jumat (26/5/2017).

Dan kebahagiaan itu berawal dari salah sambung.

Dari sambungan telepon yang nyasar, Lalita berkenalan dengan Ravi Shankar (27). Dua bulan kemudian, keduanya memutuskan untuk menikah.

"Shankar mengajarkan pada saya untuk percaya pada cinta. Ini adalah sebuah awal baru."

Pasangan tersebut menikah di Thane pada Selasa 23 Mei 2017.

Shankar mengaku jatuh hati pada Lalita sejak kali pertama berkenalan. "Aku menyukainya sejak awal," kata mempelai pria, malu-malu.

"Aku hanya harus meyakinkan ibuku, untuk menerima pilihanku. Aku juga ingin membuat Lalita percaya bahwa dia juga punya hak untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. "

Shankar bekerja sebagai operator CCTV di sebuah perusahaan swasta di Kandivli. Pria itu juga punya pompa bensin di Ranchi.

"Kami akan menentukan, apakah akan menetap di Mumbai atau Ranchi. Lalita yang akan memutuskan," kata dia.

Daulat B Khan, pemimpin Saahas Foundation, yang membantu para korban siraman air keras mengatakan, ada 21 perempuan penyintas (survivor) seperti Lalita. "Aktor Vivek Oberoi bertemu Lalita dan berjanji membantu operasinya," kata dia. 

Sang bintang, juga sejumlah aktor Bollywood hadir dalam pernikahan Lalita dan Shankar. Vivek Oberoi menyebut Lalita sebagai 'pahlawan sejati'.

Reshma Quereshi, model yang juga korban air keras didandani sebelum tampil di NYFW. (Via: boredpanda.com)

Serangan menggunakan zat asam atau air keras pada wanita di India kerap terjadi, yang diyakini imbas dari budaya patriarkal di Negeri Gangga, demikian menurut The Acid Survivors Foundation India.

Meski ada kisah-kisah inspiratif dari para penyintas, ada juga fakta hukuman tak adil yang dijatuhkan pada pelakunya. 

Dalam kasus Haseena Hussain, misalnya. Perempuan asal Bangalore, India itu menjadi korban kekerasan yang dilakukan mantan bosnya.

Dengan sadis, pelaku menuangkan sebotol penuh asam sulfat ke kepalanya, saat Hussain mengetahui dia tidak akan kembali bekerja untuknya.

Korban mengalami cedera parah. Kepalanya berlubang, ia kehilangan penglihatan. Sementara, bibir, hidung, dan daun telinganya rusak. Bahkan, satu sisi leher menyatu ke bahunya.

Pelaku hanya mendapatkan vonis lima tahun penjara dan denda untuk perbuatan yang menghancurkan fisik, jiwa, dan masa depan korbannya itu.Â