Liputan6.com, Pyongyang - Apakah Korea Utara punya rudal jarak jauh ataupun persenjataan nuklir, tak ada yang bisa memastikan. Informasi di negara itu dikontrol ketat rezim Pyongyang.
Namun, menurut pantauan media, hingga Mei 2017, Korea Utara telah meluncurkan 10 misil dalam 7 kesempatan berbeda.
Dan, senyum merekah kerap tampak dari wajah Kim jong-un, sang pemimpin Korea Utara, di kala pihaknya meluncurkan misil jarak jauh pada sejumlah kesempatan. Ia girang bukan kepalang.Â
Advertisement
Dari foto dan video yang diambil corong media Korut, Kim Jong-un kerap bertukar senyum dan merayakan keberhasilan dengan tiga orang yang sama.
Gambar di atas contohnya, seperti yang dilaporkan KCNA (media pemerintah Korea Utara), menunjukkan gelegar tawa dan kegembiraan Kim Jong-un bersama sejumlah pejabat militer Korea Utara saat mereka berhasil meluncurkan misil balistik dari sebuah kapal selam tempur pada 25 Agustus 2016.
Pada gambar tersebut nampak Kim Jong-un melepas tawa sambil menghadap ke arah Ri Pyong-chol, seorang jenderal angkatan udara Korea Utara.
Sang jenderal AU, bersama dua orang lain (tak nampak dalam gambar di atas), dilaporkan merupakan tokoh favorit sang pemimpin Korea Utara dalam hal program pengembangan misil jarak jauh dan persenjataan nuklir.
Baca Juga
"Kim Jong-un menjaga ketiga teknokrat itu dekat di sisinya, sehingga pada banyak kesempatan, sang pemimpin mampu mendesak mereka agar bergerak cepat. Tindakan itu merefleksikan sikap Kim Jong-un yang mengutamakan urusan pengembangan misil dan nuklir," kata An Chan-il, seorang mantan perwira militer Korea Utara yang telah membelot ke Korea Selatan dan menjalankan sebuah firma analis di Seoul, seperti yang dikutip oleh Asian Correspondent, Jumat 26 Mei 2017.
Lantas, siapakah Ri Pyong Chol beserta dua orang favorit Kim Jong-un yang lainnya?
Berikut, tiga tokoh yang memiliki peran krusial nan vital dalam program pengembangan rudal dan nuklir Korea Utara, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari Asian Correspondent, Jumat (26/5/2017).
1. Ri Pyong-chol
Ri Pyong Chol memiliki peran paling krusial nan vital dibanding dua tokoh yang lain. Pria yang menjabat sebagai Direktur Departemen Industri Amunisi Partai Buruh Korea Utara itu, masuk dalam daftar top orang terdekat Kim Jong-un yang diawasi ketat oleh pemerintah Korea Selatan dan Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
Departemen Industri Amunisi Partai Buruh Korea Utara masuk dalam daftar hitam sanksi lembaga dan perusahaan yang diterbitkan oleh Kemenkeu AS pada 2010. Saat itu, sang jenderal AU itu menjabat sebagai pucuk pimpinan tertinggi departemen persenjataan Korea Utara tersebut.
"Ia orang penting di antara dua yang lain. Dia bahkan sudah masuk dalam pantauan sejumlah negara sebelum Kim Jong-un dianggap serius oleh dunia," kata Michael Madden --dari firma analis 38 North-- seorang pakar politik untuk isu Korea Utara, seperti yang dikutip oleh Asian Correspondent.
Lahir pada 1948, sang jenderal pernah mengenyam pendidikan di Rusia. Ia mendapat promosi jabatan tinggi saat Kim Jong-un duduk di tampuk kekuasaan.
Pria 69 tahun itu pernah berkunjung sekali ke China dan dua kali ke Rusia. Dia bertemu dengan Menteri Pertahanan China pada 2008 sebagai komandan angkatan udara dan menemani Kim Jong-il dalam sebuah kunjungan ke sebuah pabrik jet tempur Rusia pada tahun 2011.
"Ia terlihat seperti 'the go-to-guy' di Korea Utara untuk urusan rudal dan misil," kata Kim Jin-moo, seorang pakar dari Korea Selatan.
Â
Advertisement
2. Kim Jong-sik
Oleh pakar, ia disebut sebagai 'Sang Ilmuwan Roket'.
Kim Jong-sik memulai karirnya sebagai teknisi aeronautika untuk National Aerospace Development Administration atau (NADA), badan antariksa Korea Utara Korea Utara. Kemudian ia berseragam militer berpangkat jenderal di Departemen Industri Amunisi Partai Buruh.
Karirnya yang melesat di departemen itu ditandai dengan kontribusi besarnya dalam peluncuran roket rudal pertama Korea Utara pada 2012.
"Ketika benda itu meledak saat masuk ke orbit Bumi yang lebih rendah, pujian untuknya silih-berganti datang. Orang seperti dia dan para ilmuwan nuklir lain yang di bawah kendali Kim Jong-un mendapatkan pekerjaannya karena prestasi," kata Michael Madden.
Ia kerap mendampingi Kim Jong-un di ruang kontrol NADA pada sejumlah misi peluncuran misil. Kedekatan Kim Jong-sik dengan sang pemimpin bahkan membuatnya mendapatkan 'kursi khusus' di dalam kabin pesawat pribadi Kim Jong-un.
Sebagian besar rincian lainnya, termasuk usia 'Sang Ilmuwan Roket', tidak diketahui.
Â
3. Jang Chang-ha
Ia menjabat sebagai Presiden Akademi Ilmu Pertahanan Nasional Korea Utara. Akademi itu bertanggungjawab atas penelitian dan pengembangan sistem persenjataan canggih Pakistan, termasuk rudal --dan mungkin persenjataan nuklir-- seperti yang dilansir oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat pada 2010.
Lembaga itu juga memperoleh teknologi, peralatan, dan informasi dari luar negeri untuk digunakan dalam program pengembangan rudal jarak jauh dan misil balistik, tambah Kemenkeu AS.
Sang presiden akademi juga masuk dalam daftar hitam sanksi US Department of Treasury.
Di bawah kepemimpinan Jang, akademi tersebut memiliki sekitar 15.000 staf, termasuk sekitar 3.000 insinyur rudal, menurut laporan media Korea Selatan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Advertisement