Liputan6.com, Pretoria - Seorang pemuda di Afrika Selatan trauma berat. Ia menjadi korban kejahatan seksual beramai-ramai. Pelakunya adalah tiga orang perempuan.
Korban yang tak disebut namanya itu juga mengalami tindak kejahatan lain, termasuk penculikan dan pembiusan.
Insiden tersebut terjadi pada pekan lalu. Kala itu, korban yang berusia 23 tahun menyetop angkutan umum atau angkot di Pretoria Timur.
Advertisement
Saat itu, ada tiga orang perempuan muda di dalam angkot. Korban merasa ada yang tak beres saat pengemudi berbelok, melenceng dari tujuan. Sopir meminta pemuda tersebut duduk di depan.
Baca Juga
Ketika pindah ke depan, tiba-tiba seorang wanita menawarinya minuman. Karena dipaksa, korban akhirnya menenggak minuman tersebut dan langsung tak sadarkan diri.
"Ia mengaku saat sadar dia sudah berada di ruangan yang asing dan berada di tempat tidur," sebut pejabat Kepolisian Afsel, Kapten Colette Weilbach seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (30/5/2017).
"Pelaku diduga memaksa korban meminum minuman energi, sebelum mereka memerkosa korban selama beberapa hari," sambung dia.
Weilbach mengatakan, setelah sadar korban dibuang ke sebuah tanah lapang dalam kondisi setengah telanjang. Korban pun meminta pertolongan dengan cara menghentikan mobil warga yang sedang lewat.
Sampai sekarang tiga pelaku masih buron. Pengejaran di seluruh wilayah Afsel pun telah diperintahkan.
"Polisi Afsel akan menangani kasus penyerangan seksual ini tak peduli jenis kelamin apa pun yang jadi korbannya," tegas Wieilbach.