Liputan6.com, Tel Aviv - Pada hari ini, tahun 1962, Adolf Eichmann dihukum gantung di Ramla dekat Tel Aviv, Israel. Setelah dinyatakan meninggal dunia, abu kremasinya dilempar ke Laut Tengah.Â
Setelah Adolf Hitler bunuh diri dan mimpi Reich Ketiga hancur lebur, Eichmann sempat lari ke Argentina, menggunakan laisser-passer atau sejenis paspor yang didapat secara curang dari Palang Merah Internasional.
Di Argentina, pria yang lahir pada 1906 itu menggunakan identitas palsu. Suatu hari, ia ditangkap agen mata-mata Israel, Mossad dan dibawa paksa ke negeri zionis.
Advertisement
Eichmann lahir di kota Solingen, Jerman pada tahun 1906. Kemudian pada November 1932, ia bergabung dengan pasukan elite Nazi SS (Schutzstaffel).
Setelah bergabung dengan anggota SS, karier Eichmaan terbilang mulus. Pada saat Jerman berhasil masuk ke Austria pada tahun 1938 ia dikirim ke Wina, kota yang menjadi tempat tinggal mayoritas Yahudi.
Selama berada disana, Eichmann merancang dan membangun sebuah pusat pendataan Yahudi.
Oleh sebab itu, pada tahun 1939 ia melakukan misi yang sama di Polandia. Setelah itu, ia ditunjuk kepala pusat keamanan SS yang berkantor di Berlin dan mendapat pujian dari kepala Gestapo, Heinrich Muller.
"Jika kita memiliki 50 Eichmann, maka kita akan memenangkan perang ini," ujar Muller.
Pada Januari 1942, Eichmann bertemu dengan petinggi Nazi di Wannasee Conference untuk merancang solusi akhir soal Yahudi. Hingga akhirnya para petinggi SS memutuskan untuk membumihanguskan populasi Yahudi seantero Eropa.
Sementara Eichmann ditunjuk sebagai orang yang mewujudkan keinginan itu. Eichmann diminta untuk mengidentifikasi dan mengirim jutaan Yahudi dari rumah-rumah tahanan ke kamp kematian.
Lebih dari 4 juta Yahudi mati karena kepiawaiannya merancang strategi. Mulai dari identifikasi sampai merancang kamp kematian.
Sebelum berakhirnya masa perang dan pasukan SS berhasil dilumpuhkan, Eichmann ditangkap oleh pasukan AS. Namun dirinya berhasil kabur pada tahun 1946.
Mulai detik itulah Eichmann berkelana mengunakkan identitas palsu mulai dari kawasan Eropa hingga Timur Tengah. Pada tahun 1950 Eichmann tiba di Argentina yang merupakan negara dengan kebijakan imigrasi yang bobrok serta menjadi surga bagi oknum pelarian termasuk anggota Nazi lainnya.
Pada tahun 1957, seorang jaksa di Jerman mendapat kabar bahwa Eichmann berada di Argentina dan menghubungi pihak Israel untuk meminta bantuan. Mossad yang menjadi agen mata-mata Israel pun ditempatkan di Argentina pada awal tahun 1960an dan mendapat informasi bahwa Eichmann tinggal di San Fernando dekat ibu kota Buenos Aires dengan menggunakan nama samaran yaitu Richardo Klement.
Pada Mei 1960, Argentina merayakan hari jadi ke-150 tahun atas kemenangan melawan Spanyol. Banyak turis datang ke negeri itu. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Mossad untuk mengirimkan lebih banyak agen.
Israel yang tahu bahwa Argentina tak mungkin mengekstradiksi Eichmann untuk persidangan, memutuskan untuk menculiknya dan membawa Eichmann secara ilegal ke Tel Aviv.
Pada 11 Mei, agen Mossad menangkap Eichmann yang baru saja turun dari bus dan berjalan kaki menuju rumahnya. Keluarganya menghubungi rumah sakit, alih-alih polisi. Pemerintah Argentina tidak tahu-menahu operasi itu.
Pada 20 Mei, Eichmann diselundupkan dari Argentina dengan berpura-pura sebagai pekerja kemanusiaan Tel Aviv yang terluka di kepala. Tiga hari kemudian, Perdana Menteri Israel Davin Ben-Gurion mengumumkan Eichmann berada dalam tahanan pemerintahannya.
Argentina meminta Eichmann untuk dikembalikan ke negerinya, namun argumentasi Israel mengatakan ia terlibat kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.
Pada 11 April 1961, Eichmann menjalani sidang pertama di Yarusalem. Ini adalah sidang yang pertama kali disiarkan di televisi dalam sepanjang sejarah.
Eichmann menerima 15 dakwaan, termasuk kejahatan kemanusiaan, kejahatan kepada orang Yahudi, dan kejahatan kriminal perang. Ia mengklaim bahwa ia hanya mengikuti perintah, namun para juri tidak setuju, dan hakim memutuskan ia bersalah pada 15 Desember 1961 dan divonis hukuman mati.
Pada 31 Mei 1962, ia digantung sampai mati di dekat Tel Aviv. Menjelang tali mencabut nyawanya, ia konon berkata, "Aku menuju kematianku dengan tertawa, karena aku adalah orang di balik jutaan kematian Yahudi yang telah memberikanku kepuasan."
Kemudian jasad Eichmann dikremasi dan abunya disebar ke laut.
Selain berita Adolf Eichmann, di hari yang sama tahun 1859 untuk pertama kalinya menara jam Inggris, Big Ben berdentang.
Big Ben yang memiliki tinggi lebih dari 97 meter itu terletak di tepat di atas Gedung Parlemen di Westminster, London.
Pembangunan Big Ben dilakukan setelah sejumlah bagian di Gedung Parlemen itu hancur akibat kebakaran pada Oktober 1834. Astronom kerajaan bernama Sir George Airy adalah sosok di balik pembangunan menara jam termegah pada zamannya itu.
Selain itu pada tahun 1996, Benjamin Netanyahu terpilih sebagai perdana menteri Israel setelah berhasil mengalahkan Perdana Menteri petahanan Shimon Peres.
Pada saat terpilih Netanyahu berusia 47 tahun sekaligus membuat dirinya menjadi perdana menteri termuda yang pernah terpilih dalam sejarah negara itu.