Liputan6.com, Budapest - Ada yang istimewa pada peringatan Hari Anak yang dirayakan di Alun-alun lapangan Varosligeti, Kota Budapest, Hungaria.
Gelaran pada Minggu 28 Mei 2017 lalu itu istimewa karena terdengar riuh bunyi angklung dan alat musik tabuh khas Indonesia serta gamelan
Baca Juga
Keramaian itu pun mencuri perhatian seluruh pengunjung alun-alun hari itu.
Advertisement
Yang tidak kalah spesial adalah barisan anak-anak Indonesia di Hungaria, yang mengenakan baju daerah dan kebaya. Mereka berpawai bersama diiringi dengan kehadiran 2 kuda lumping.
Pawai anak-anak tersebut semakin mencuri perhatian dengan hadirnya sosok Duta Besar RI untuk Hongaria, Y.M Wening Esthyprobo yang turut serta dalam kemeriahan. Ia menggunakan kostum putri dayak lengkap dengan mahkota di kepala.
Tak ayal, pawai kecil tersebut berhasil membuat pengunjung menoleh dan memperhatikan kebudayaan Indonesia yang dipamerkan.
"Saya sangat gembira hari ini," tutur Dubes Wening seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Rabu (30/5/2017).
"Di hari yang sangat cerah ini, kita berhasil memperkenalkan Indonesia kepada anak-anak. Saya optimis mereka akan mengingat pawai budaya kecil ini, hingga mereka lebih bangga dengan Indonesia," ungkap Dubes Wening.
Dubes Wening merupakan satu-satunya dubes negara asing yang hadir dan terjun langsung memeriahkan acara pada Children days hari itu. Hal tersebut menunjukkan besarnya perhatian Dubes Wening terhadap generasi yang akan datang.
Dubes Wening memang memiliki perhatian khusus kepada anak-anak, karena ia meyakini bahwa promosi Indonesia paling awal dan tepat disasarkan kepada anak-anak. Mereka yang nantinya diharapkan menjadi pemimpin di Hongaria.
Keyakinan kuat itu kemudian diproyeksikan ke dalam program budaya unggulan KBRI Budapest. Tak jarang kegiatan itu menyasar pengembangan promosi budaya kepada anak muda Hungaria, melalui program Indonesia Goes to School maupun dukungan KBRI pada kejuaraan Badminton Junior tingkat Nasional Hongaria Suparmadi Cup.
Dubes Wening percaya bahwa dengan memberikan pemahaman secara lugas dan menarik kepada anak-anak dan masyarakat Hongaria pada umumnya, dapat mengenalkan Indonesia tepat pada sasarannya.
Bazar Indonesia
Selain pawai Budaya, stan Indonesia yang menempati lahan sebesar 42 meter persegi juga penuh dengan games pengetahuan mengenai Tanah Air. Mulai dari permainan bola dunia, pengetahuan umum, congklak, pelatihan membatik, mewarnai wayang, hingga berlatih angklung dan gamelan.
Setelah lelah bermain, anak anak juga disuguhi hidangan puding dingin dengan cita rasa khas Indonesia.
Selain itu, tenda Indonesia nampak sangat unik karena dihiasi bendera merah putih dan pemasangan penjor Bali serta barang-barang promosi seperti brosur, flyer dan poster yang menggambarkan kehidupan anak-anak di Indonesia.
Karena keunikannya, stan RI pun menarik perhatian Ketua Parlemen Hongaria, H.E. Mr. Laszló Kover.
Tidak sekadar mengunjungi, Ketua Parlemen Hungaria juga mencoba memainkan angklung dan mencicipi puding Indonesia. Di akhir kunjungannya, KBRI Budapest memberikan tanda mata berupa angklung.
Selain itu, untuk melengkapi peran serta RI pada perayaan Hari Anak, 2 tarian khas Indonesia yaitu tari Manuk Dadali pun dipersembahkan. Para penari berasal dari kelompok Arum Melati cilik dan Tari Bondan kendi, yang ditarikan oleh Karina Dian Anjani di panggung utama.
Penampilan Indonesia ini kembali disambut dengan riuh tepuk tangan penonton pada akhir pertunjukan.
Peringatan Hari Anak ini  merupakan kegiatan yang dirayakan setiap tahun, dan diorganisir oleh Pemerintah Kota Budapest. Tahun 2017 ini, selain Indonesia tercatat juga perwakilan dari negara-negara sahabat lain seperti India, Qatar, Yordania, Kuwait, Palestina, Jepang, Tiongkok, Norwegia, Latvia, Ukraina dan negara-negara Amerika Latin ikut memeriahkan acara.