Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Filipina merilis poster pencarian orang yang memuat foto 4 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga kuat tergabung dengan pemberontak Maute yang terlibat dalam pertempuran di Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Mindanao Filipina.
Foto resmi kepolisian itu dirilis dengan tajuk 'WANTED, Local Terrorists, Indonesian Nationals'.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Poster itu diedarkan oleh Kepolisian Nasional Filipina, Police Regional Office 10, yang bertempat di Lapasan, Cagayan de Oro, Mindanao Utara, melalui akun media sosial Facebook (Camp Vicente Garcia Alagar) dan Twitter (@PNPPRO10), pada 29 Mei 2017.
Advertisement
Pada poster itu terdapat foto 4 pria WNI atas nama Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto, dan Al Ikhwan Yushel.
Di bawah foto keempat pria WNI tersebut terpampang tulisan dalam Bahasa Inggris dengan terjemahan "Komunitas diimbau untuk terus waspada dan segera melapor jika melihat teroris atau terduga teroris ke kantor polisi terdekat".
Sejauh ini, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Besar Martinus Sitompul membenarkan adanya informasi itu.
"Benar. Kami juga sudah terima informasi itu. Informasi dari kepolisian Filipina," ujar Martinus, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017.
Martinus menambahkan bahwa Polri akan segera menindaklanjuti dugaan keterkaitan Al Ikhsan Yushel (25), Yayat Hidayat Tarli (31), Anggara Suprayogi (32), dan Yoki Pratama Windyarto (21) dengan peristiwa di Marawi.
Sementara itu, 3 WNI lainnya dicurigai telah bergabung dalam kelompok teror di Filipina. Adapun ketiga terduga teroris tersebut berinisial MJF (26), MG (22), MIS (21).
"Namun terkait keberadaannya, apakah masih di Filipina atau sudah di Indonesia kami belum tahu," tambah Martinus.