Liputan6.com, Petaling Jaya - Pria yang mengancam masuk kokpit Malaysia Airlines MH128 dan menyebabkan pesawat kembali ke bandara Melbourne, Australia diketahui pernah mengalami masalah kejiwaan. Ia yang diduga mengancam akan mengebom, dilaporkan memiliki mental tidak stabil.
Menurut informasi yang beredar, ia baru dibebaskan dari fasilitas psikiatri yang terkait dengan kesehatan jiwa.
Menurut polisi Australia, tersangka, yang merupakan "voluntary patient", dibebaskan pada Rabu 31 Mei.
Advertisement
Mengutip kepala Komisaris Polisi Victoria Graham Ashton, pria Sri Lanka itu diketahui membeli tiket pesawat setelah dibebaskan dari rumah sakit jiwa.
"MH128 penerbangan dari Melbourne ke Kuala Lumpur kembali ke bandara Melbourne sesaat setelah lepas landas pada hari Rabu. Setelah penumpang melihatnya memegang perangkat yang tidak dikenal, mencoba untuk memasuki kokpit," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Asia One, Jumat (1/6/2017).
"Pesawat mendarat dengan selamat dan orang itu ditangkap oleh keamanan bandara," kata pihak Malaysia Airlines.
Pesawat dari Melbourne itu berangkat pada pukul 11.11 waktu setempat, dan kembali pada 11.41.
Polisi mengatakan insiden itu tak terkait terorisme, dan pria berusia 25 tahun itu ditahan. Ia dibawa ke pengadilan pada Kamis.
Menurut keterangan penumpang, pria Sri Lanka itu berulah sekitar 30 menit saat pesawat mengudara. Ia menyerang awak perempuan yang kemudian berteriak minta tolong.
Penumpang dan awak lain kemudian mengikatnya dengan sabuk pengaman sampai pesawat mendarat. Kemudian personel keamanan bersenjata memasuki pesawat untuk mengevakuasi orang itu dan menurunkan penumpang.