Sukses

Berutang dan Gila Judi, Ini Identitas Pelaku Serangan di Manila

Polisi menduga kuat pelaku teror di Resorts World Manila memiliki utang dan kecanduan judi.

Liputan6.com, Manila - Kepolisian Filipina di Manila mengungkap identitas dan dugaan motif sementara pelaku teror di Resorts World Manila yang terjadi pada Jumat, 2 Juni 2017 lalu.

Berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku bernama Jessie Javier Carlos berusia 42 tahun, demikian seperti yang diwartakan oleh CNN, Minggu (4/6/2017).

Polisi juga menduga kuat bahwa motif pelaku melakukan aksi teror di Resorts World Manila disebabkan karena utang dan masalah judi. Tak hanya itu, akibat judi, rumah tangga Carlos mengalami keretakan serta membuatnya dipecat dari pekerjaannya.

"Pelaku bernama Jessie Javier Carlos berusia 42 tahun, keturunan Filipina. Ia merupakan mantan pegawai finansial sebuah perusahaan. Menurut keterangan keluarga, ia memiliki utang sekitar US$ 80.000 (setara Rp 106 juta) akibat judi kasino. Dugaan kuat ini bukan aksi terorisme," jelas Kepala Kepolisian Manila, Oscar Albayalde, seperti yang diwartakan oleh The Guardian, 4 Juni 2017.

Sebelumnya, ISIS sempat mengklaim aksi teror di Resorts World Manila. Namun kini, tampaknya kepolisian tak lagi menganggap organisasi tersebut sebagai dalang peristiwa yang menewaskan 37 orang.

Kini, kepolisian mengonstruksikan peristiwa di Resorts World Manila sebagai sebuah kasus kriminal.

"Itu yang sebenarnya. Itu seluruh informasi yang sebenarnya," tambah Albayalde.

Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga meyakini bahwa serangan di Resorts World Manila merupakan kasus kriminal kekerasan bersenjata, bukan bagian aksi teror ISIS.

"Pelaku orang yang gila. Sesederhana itu. Ini bukan tindakan ISIS. Tindakan ISIS akan lebih kejam dan brutal," jelas Presiden Duterte seperti yang dikutip oleh The Guardian.

Jumat, 4 Juni 2017 dini hari waktu setempat, Jessie Carlos bersenjata laras panjang jenis M-4, memasuki Resorts World Manila, sebuah kompleks perhotelan dan kasino mewah yang terletak dekat Bandara Internasional Ninoy Aquino. Pria itu kemudian melepaskan tembakan dan membakar arena perjudian.

Carlos kemudian menggeledah sebuah ruangan dan mencuri keping judi senilai US$ 2,3 juta (setara dengan Rp 30,5 miliar). Keping judi itu kemudian ia masukkan ke dalam ransel.

Selama serangan tersebut, pria bersenjata itu terlibat baku tembak dengan pegawai kasino. Carlos kemudian berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan dengan menggunakan senjata api.

Namun, pria 42 tahun itu melarikan diri, masuk ke dalam sebuah kamar hotel, dan menyulut tubuhnya sendiri dengan bara api hingga tewas. Polisi menemukan jasadnya sekitar pukul 7 pagi waktu setempat.

Saat ini, ransel berisi keping judi itu telah diamankan oleh kepolisian. Ke-37 korban diyakini meninggal akibat keracunan asap hasil kebakaran.