Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain dilaporkan memutuskan hubungan diplomatik serta semua hal yang berkaitan dengan urusan darat dan laut dengan Qatar. Peristiwa ini memicu krisis Teluk yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Saudi menegaskan, langkah itu dilakukan sebagai upaya melindungi negaranya dari tindak terorisme dan ekstremisme.
Dikutip dari situs The Guardian, Senin (5/6/2017), Arab Saudi secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dan konsuler dengan Qatar. Ini dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan hak kedaulatan negaranya yang telah dijamin oleh hukum internasional dan perlindungan keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme.
Advertisement
Tak hanya itu, Saudi juga mendesak seluruh negara dan pelaku ekonomi seperti perusahaan di negaranya untuk mengambil langkah serupa.
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Bahrain menyampaikan, akan menarik misi diplomatiknya di Doha. Penarikan misi diplomatik tersebut terjadi dalam kurun waktu 48 jam.
Bahrain juga memerintahkan agar seluruh diplomat Qatar meninggalkan negaranya dalam periode waktu yang sama.
"Misi diplomatik Qatar harus meninggalkan Bahrain dalam kurun waktu yang telah ditentukan," ujar pihak Kementerian Luar Negeri Bahrain.
Bahrain memberi waktu kepada warganya selama 14 hari untuk meninggalkan Qatar.
Pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar dikhawatirkan akan memengaruhi Qatar Airways, salah satu maskapai penerbangan jarak jauh yang berada di kawasan tersebut.
Langkah mengejutkan ini diambil Bahrain karena negara itu menilai media Qatar mendukung kegiatan dan pendanaan teroris bersenjata.
Tujuannya, diduga untuk melakukan sabotase dan menyebarkan kekacauan di Bahrain.