Liputan6.com, Paris - Pada 6 Juni 1944, invasi laut terbesar dalam sejarah terjadi. Ribuan tentara Sekutu, yakni gabungan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada mulai mendarat di pantai Normandia di utara Prancis, menandai awal serangan untuk membebaskan Eropa dari cengkeraman Nazi.
Ribuan pasukan terjun payung dan pasukan lintas udara "dijatuhkan" di belakang garis musuh. Kala itu, sekutu mengklaim berhasil menembus beberapa mil ke pedalaman. Pendaratan pasukan sekutu diawali dengan serangan udara di sepanjang pantai Prancis.
Pasukan kemerdekaan Prancis, Polandia, Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia bergabung setelah fase pendaratan.
Advertisement
Seperti dilansir BBC, sekitar 1.300 pesawat RAF dilibatkan dalam gelombang serangan pertama. Tak lama 1.000 pesawat-pesawat AS menjatuhkan bom di utara Prancis.
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill mengatakan kepada anggota parlemen, Operasi Neptunus -- nama kode untuk pendaratan Normandia -- terjadi dengan cara yang sangat-sangat memuaskan. Menurut Churcill, pendaratan pasukan lintas udara "berada dalam skala yang jauh lebih besar dari yang pernah ada di dunia" dan berlangsung dengan kerugian yang sangat sedikit."
Serangan tersebut dimulai sesaat setelah tengah malam di bawah komando Jenderal Bernard Montgomery. Strategi penting yang diterapkan Montgomery adalah membuat Jerman memfokuskan pasukan cadangan mereka ke bagian timur invasi agar garis pertahanan Jerman bisa ditembus di bagian barat.
Semula pendaratan di dijadwalkan berlangsung pada Mei, namun kemudian ditunda hingga Juni. Lebih dari 4.000 kapal dan beberapa ribu kapal kecil lainnya dikabarkan berlayar menuju pantai utara Prancis untuk melaksanakan misi ini.
Laporan pihak musuh mengungkapkan, pendaratan terjadi di antara pelabuhan Le Havre dan pangkalan angkatan laut di Cherbourg. Raja Inggris George VI menyiarkan sebuah pesan peringatan tentang "tantangan tertinggi" yang akan dihadapi Sekutu dan ia meminta rakyat berdoa bagi pembebasan Eropa.
Komandan angkatan laut Sekutu, Laksamana Sir Bertram Ramsay mengatakan, pendaratan tersebut benar-benar mengejutkan pasukan Jerman. Saat itu tidak ada satu pun pesawat pengintai yang beroperasi dan penerangan di pantai pun jauh lebih redup.
"Terdapat sedikit kerugian di kapal, tapi sangat sedikit sehingga tidak memengaruhi pendaratan tentara. Kami memiliki seluruh gelombang pasukan pertama pada zona pantai dan bersiap untuk menghadapi pertempuran darat," terang Ramsay.
Sebuah pernyataan yang disiarkan dari Berlin pada siang hari mengatakan, pasukan Jerman sama sekali tidak terkejut. Ada kabar menyebutkan banyak anggota unit pasukan terjung payung Sekutu berhasil "disapu bersih" saat mendarat atau dipenjara.
Namun bagaimanapun, operasi ini berhasil. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan dan berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944.
Sempat muncul kabar terjadinya kebocoran sebelum invasi terjadi. Salah satunya adalah teka-teki silang yang keluar di The Herald and Review enam hari sebelum pendaratan di pantai terjadi. Beberapa jawaban terdiri dari Overlord, Neptunus, Gold dan istilah kunci lain untuk invasi. Namun belakangan pemerintah AS menyatakan bahwa ini hanya kebetulan.
Tanggal dimulainya Invasi Normandia ini dikenal pula dengan istilah D-Day atau hari diawalinya penyerangan. Seperti dilansir Wikipedia, sejumlah sejarawan mencatat perang Normandia berakhir pada tengah malam 24-25 Juli 1944. Kemenangan Sekutu di Normandia dilanjutkan dengan upaya untuk menguasai perbatasan Prancis.
Jerman dikabarkan terpaksa mengirim pasukan dan sumber daya dari Front Timur dan Italia untuk membantu pasukan mereka di front baru tersebut.
Dalam peristiwa terpisah tepatnya pada 6 Juni 1949, karya sastrawan Inggris George Orwell, 1984, diterbitkan. Buku ini menceritakan visi Orwell mengenai keadaan di dunia pada tahun 1984, dalam masa kekuasaan suatu rezim yang mengamati setiap tingkah laku warganegaranya hingga tidak ada satu tempatpun yang lolos dari pengamatan, termasuk kamar tidur sendiri.
Buku berjudul 1984 merupakan salah satu 'maha karya' Orwell selain Animal Farm.
Lantas, sejarah mencatat pada 6 Juni 1984, Tetris, salah satu video game terlaris sepanjang masa dirilis.