Liputan6.com, Sriharikota - India berhasil meluncurkan satelit seberat tiga ton ke luar angkasa pada 5 Juni 2017 pukul 05.28 waktu setempat. Keberhasilan tersebut membuat Negeri Hindustan masuk ke dalam negara-negara yang mampu meluncurkan roket raksasa.
Hingga saat ini, hanya Amerika Serikat, Rusia, China, Jepang, dan Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) yang berhasil meluncurkan satelit seberat lebih dari tiga ton. Melalui Twitter, Perdana Menteri India Narendra Modi mendeskripsikanya sebagai momen kebanggaan negara.
Satelit komunikasi yang diluncurkan dari Satish Dhawan Space Centre tersebut merupakan satelit pertama yang diangkut menggunakan Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark-III (GSLV Mk-III).
Advertisement
"Mulanya, kami meluncurkan satelit dari luar negeri. Program angkasa luar India saat ini benar-benar asli," ujar juru bicara Indian Space Research Organization (ISRO), DP Karnik, seperti dikutip dari CNN, Selasa (6/6/2017).
Sebelumnya, India bergantung kepada Prancis untuk meluncurkan satelit yang berbobot lebih dari 2.300 kg. Saat ini GSLV Mk-III dapat mengangkut bobot lebih dari 4.000 kg--dua kali lebih besar dari kemampuan sebelumnya.
Diharapkan, satelit komunikasi GSAT-19 berbobot 3.136 kg yang diangkut GSLV Mk-III dapat meningkatkan konektivitas dan kecepatan internet di India.
Dilansir dari BBC, berikut ini dua fakta unik roket raksasa yang berhasil diluncurkan India:
1. Berat Setara 200 Gajah atau 5 Pesawat Jet
GSLV Mk-III dapat membawa muatan yang berbobot lebih dari empat ton ke ketinggian di mana pesawat antariksa mengorbit, sehingga memungkinkan tersiarnya koneksi televisi, telepon, dan broadband.
Bobot GSLV Mk-III sendiri seberat 640 ton atau setara dengan bobot rata-rata 200 ekor gajah.
Sementara itu, website NDTV mengatakan, roket tersebut seberat lima jet jumbo. Bobot tersebut sangat berarti karena satelit komunikasi biasanya memiliki bobot yang berat.
Para ahli mengatakan, roket itu memberikan India lebih banyak fleksibilitas dalam meluncurkan berbagai macam satelit.
"Kami dapat meluncurkan satelit yang berbobot dua ton sebelumnya. Ini merupakan dua kali lompatan bagi India," ujar Ajay Lele dari Institute for Defence Studies and Analyses.
Namun, GSLV Mk-III jauh dari roket terberat dunia. Hingga saat ini, roket Saturn V milik NASA yang digunakan dari tahun 1967 hingga 1973 masih memegang rekor roket terberat, di mana bobotnya empat kali lebih besar dari GSLV Mk-III di India.
Advertisement
2. Lebih Tinggi dari Patung Liberty
Roket GSLV Mk-III yang memiliki tinggi 43 meter, membuatnya lebih tinggi dari Patung Liberty yang berketinggian 33,83 meter.
ISRO berharap roket GSLV Mk-III yang dijuluki "The Monster" oleh sebuah surat kabar, dapat membawa astronot ke angkasa luar pada 2024. India ingin menjadi negara keempat di dunia setelah AS, China, dan Rusia yang mengirimkan manusia ke antariksa.
Para ahli mengatakan, kesuksesan peluncuran itu akan memberi dorongan kepada program angkasa luar asli India.
Selain itu, keberhasilan tersebut dipandang sebagai langkah besar keinginan India sebagai pemain dalam pasar peluncuran satelit global yang dapat memberi keuntungan hingga miliaran dolar.
Pada 2014, India pernah meluncurkan probe ke Mars yang biayanya lebih sedikit dari biaya pembuatan film Hollywood Gravity. Pada Februari 2017, peluncuran 104 satelit sekaligus memecahkan rekor dunia.