Sukses

Di Tengah Krisis Teluk, Arab Saudi Izinkan 200 Warga Qatar Umrah

Otoritas Arab Saudi menegaskan masih akan membuka pintu bagi jemaah umrah asal Qatar.

Liputan6.com, Riyadh - Di tengah ketegangan hubungan Arab Saudi dan Qatar, ibadah umrah warga Qatar sempat menjadi isu. Terlebih negara yang dipimpin Raja Salman menutup perbatasan udara, laut, dan udara.

Namun, di Salwa, salah satu perbatasan antara Arab Saudi dan Qatar, imigrasi Saudi memperbolehkan masuk 206 jemaah Qatar untuk beribadah umrah. Dikutip dari Al Arabiya pada Jumat (9/6/2017) para jemaah tersebut kini tengah menuju Mekah.

Menurut Direktorat Jenderal Perbatasan di Salwa, Othman al-Ghamdi, bersamaan dengan jemaah umrah, ada sekitar 800 truk menyeberangi perbatasan setiap harinya. 

"Meski demikian, prosedur keluar masuk ke Arab Saudi berdasarkan keputusan kerajaan menyusul putusan hubungan diplomatik," kata al-Ghamdi.

Al-Ghamdi menekankan, selain untuk ibadah, rombongan lain seperti truk pengangkut makanan atau barang lainnya dihentikan.

"Ada pengecualian bagi para jemaah Doha ke Arab Saudi untuk umrah," ujanya.

Setiap harinya, di perbatasan Salwa, Qatar mengimpor 50 persen semen dari Arab Saudi. Negara kaya gas cair alami itu juga bergantung bahan pangan, seperti sayuran, daging, dan unggas yang nilainya lebih dari US$ 600 juta.

Menurut al-Ghamdi, ekonomi Arab Saudi tidak akan terganggu dengan penutupan perbatasan Salwa akibat dari krisis Teluk ini.

"Namun, perlu ditegaskan bahwa untuk ibadah, Arab Saudi masih membuka pintu perbatasan darat ini," ujarnya.