Sukses

Mata Uang Mark Didaur Ulang Menjadi Metanol

Mark, mata uang Jerman didaur ulang menjadi metanol. Pabrik pendaur ulang Mark menerima uang kertas hingga 1,5 juta ton dalam sehari.

Liputan6.com, Schwarze Pumpe: Sejak mata uang Euro diberlakukan awal Januari silam, sejumlah negara Eropa penganut Euro tak lagi memakai mata uang lokalnya. Karena itu, mata uang lokal tersebut dimusnahkan di negara yang bersangkutan. Jika sejumlah negara Eropa memusnahkan mata uang lokal dengan membakar atau mendaur ulang menjadi kertas tisu toilet, Jerman justru mendaur ulang kertas uangnya menjadi metanol--sejenis alkohol sebagai bahan kimia industri pembuatan plastik dan cat.

Untuk mendaur ulang kertas mata uang Mark tersebut, pemerintah Jerman mempercayakannya kepada sebuah pabrik yang terletak di dekat perbatasan Jerman-Polandia. Dalam sehari, pabrik ini menerima satu hingga 1,5 juta ton uang Mark dalam bentuk potongan-potongan kertas. Kebanyakan uang kertas yang didaur ulang adalah lembaran senilai 50 Mark atau 100 Mark.

Menurut Manajer Pabrik Thomas Obermeier, pabrik ini mempunyai sejarah unik, khususnya dalam hal memproses daur ulang benda-benda tertentu. Beberapa tahun silam, mereka pernah mendaur ulang kapal laut kayu menjadi metanol. Obermeier menambahkan, pada dasarnya, semua benda yang terbuat dari karbon, seperti kontainer plastik, kayu penyangga gedung bertingkat, dan pengait gerbong kereta api dapat didaur ulang menjadi metanol. Hingga kini, meski Mark resmi tak berlaku lagi sejak 1 Januari silam, para pedagang eceran masih memberlakukan mata uang lokalnya hingga akhir Februari mendatang.(SID/Indri)