Sukses

Misteri 2 'Kutukan' yang Konon Bikin Titanic Tenggelam

Ada 2 teori 'kutukan' yang digadang-gadang menjadi penyebab Titanic karam. Berikut ini ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta Tenggelamnya Titanic di tengah pelayaran perdananya pada 15 April 1912 menimbulkan spekulasi tersendiri. Sejumlah orang yakin, kapal terbesar dan termewah pada masanya itu menjadi korban sebuah 'kutukan'.

Ada 2 teori 'kutukan' yang digadang-gadang menjadi penyebab Titanic karam.

Konon di antara kargo yang diangkut bahtera tersebut, terdapat sebuah mumi berjuluk The Unlucky Mummy yang dianggap sebagai pembawa sial. Selain itu ada berlian Hope Diamond yang juga penuh dengan kutukan.

Titanic karam pada pelayaran perdananya. Kapal itu memulai pelayarannya pada April 1912 menuju New York, Amerika Serikat. Baru empat hari ia beroperasi.

Gunung es merobek kompartemen kedap air di sepanjang lambung Titanic. Hanya dalam beberapa jam kemudian, bahtera tersebut karam di Laut Atlantik. Lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal tewas.

Berikut ulasan 2 'kutukan' diduga penyebab tenggelamnya Titanic yang Liputan6.com kutip sebagian dari The Richest, Jumat (9/6/2017):

2 dari 3 halaman

1. 'Kutukan' Mumi

Diduga bukan hanya gunung es yang menenggelamkan Titanic di tengah pelayaran perdananya 15 April 1912. Sejumlah orang menyebut penyebabnya adalah 'kutukan'.

Kabarnya di antara kargo yang diangkut bahtera tersebut, terdapat 'The Unlucky Mummy'. Mumi dengan reputasi mengerikan: sebagai pembawa sial.

Mumi Mesir Kuno tersebut dikabarkan disimpan dalam sebuah peti batu atau sarkofagus. Ia disegel dengan kutukan-kutukan mengerikan -- yang membuat Titanic, sekaligus gunung es yang ditabraknya ke akhir yang tragis.

Mumi Putri Amen-Ra konon mengandung kutukan (Wikipedia/Pearson)

Jasad yang diawetkan tersebut diduga adalah seorang putri dari Kerajaan Mesir Kuno yang bernama Amen-Ra. Ia diduga tewas misterius pada tahun 1.500 sebelum Masehi.

Kisah tersebut dikabarkan di sejumlah media pasca-tenggelamnya Titanic. Disebut-sebut, mumi tersebut disimpan ruang bawah tanah rahasia di British Museum.

Hanya replikanya yang dipajang. Hal itu dilakukan demi melindungi para staf dan pengunjung.

Kemudian, seorang ahli Mesir Kuno dari Amerika Serikat menemukan bahwa peti batu yang dipajang di museum Inggris itu palsu belaka. Maka, ia membujuk pihak museum agar artefak itu bisa ia beli untuk dibawa ke Amerika Serikat.

Setelah itu, peti batu tersebut dibungkus sedemikian rupa hingga tak ada yang menyadari apa gerangan yang ada di dalamnya dan diangkut dalam kargo Titanic.

"Bungkusan berisi mumi tersebut harus diangkut ke dalam kapal diam-diam, karena bentuknya yang mirip peti mati," demikian kutipan yang dimuat koran kuno Milwaukee Journal pada 10 Mei 1914. "Akhirnya kami selamat darinya...Keesokan harinya mumi tersebut akan meninggalkan Inggris dengan menaiki kapal uap Titanic."

Benarkah demikian?

Kisah horor tersebut bermula dari dua pria Inggris, William Stead dan Douglas Murray. Stead adalah jurnalis dan editor yang kerap membuat sensasi. Sementara, Murray konon adalah seorang 'ahli Mesir Kuno'.

Stead dan Murray mengarang kisah horor tentang mumi. Saat mengunjungi First Egyptian Room di British Museum dan menjumpai penutup peti 'The Unlucky Mummy', mereka berpendapat teror dan penderitaan yang terlukis di sana menggambarkan arwah mendiang yang tersiksa dan bergentayangan.

Stead dan Murray menceritakan kisah versi mereka ke sejumlah reporter. Maka kisah tentang mumi yang mendatangkan malapetaka menyebar.

William Stead kebetulan menjadi penumpang kapal Titanic. Ia pergi ke AS atas undangan Presiden Taft untuk mengisi sesi konferensi perdamaian.

Ia dilaporkan menceritakan kisah mumi mengerikan itu pada sesama penumpang Titanic pada pesta makan malam pada Jumat 12 April 1912 dan menyelesaikan cerita itu malam berikutnya.

Beberapa hari setelah tenggelamnya Titanic, salah satu korban selamat menceritakan soal kisah mumi yang dituturkan Stead, dalam sebuah wawancara dengan New York World.

Kemudian, kisah mumi tersebut bercampur aduk dengan tragedi tenggelamnya Titanic -- melahirkan mitos baru.

3 dari 3 halaman

2. Berlian 'Terkutuk' Hope Diamond

Desas-desus lain yang terus berlanjut yang disebarkan oleh film Titanic besutan James Cameron. Soal 'kutukan' Hope Diamond.

Berlian spektakuler sekaligus 'terkutuk' itu konon ada dalam pelayaran perdana Titanic. Kala itu, Hope Diamond dimiliki oleh Evelyn McLean, seorang sosialita Washington yang faktanya tak masuk daftar penumpang Titanic.

Karena tak ada di Titanic, maka berlian biru dengan berat lebih dari 45 karat itu tidak mungkin ikut tenggelam bersama kapal paling canggih pada zamannya itu.

Meski tak menyebabkan Titanic karam, kutukan mungkin menyertai Hope Diamond.

Putra Evelyn McLean yang baru berusia 9 tahun tewas dalam kecelakaan mobil, sementara putrinya yang berusia 25 tahun bunuh diri. Tak hanya itu, suaminya mengalami gangguan kejiwaan dan meninggal dunia di sebuah rumah sakit jiwa, dua tahun setelah Titanic karam.

Konon, keluarga Evelyn McLean yang jadi korban. Kisah kutukan yang paling terkenal adalah saat berlian itu dimiliki oleh Kerajaan Prancis.

Hope Diamond (Smithsonian Institution)

Konon, Marie Antoinette yang tewas dengan cara dipenggal sering disebut sebagai korban kutukan Hope Diamond.

Cerita tragis tentang berlian itu datang dari Nicholas Fouquet. Pria yang bekerja untuk Raja Louis XIV itu dikabarkan telah memakai berlian tersebut saat mendatangi beberapa acara khusus. Tak lama kemudian, ia kehilangan kepercayaan dari raja dan akhirnya dibuang dari Prancis.

Louis pun menambah hukumannya dan Fouquet dipenjara seumur hidup, di mana ia menghabiskan 15 tahun di dalam benteng Pignerol. Beberapa orang meyakini, ia merupakan sosok Man in the Iron Mask, namun pihak lain menyangkalnya.

 

Â