Liputan6.com, Jakarta - Terkait situasi terbaru mengenai 40.000 hingga 43.000 Warga Negara Indonesia yang ada di Qatar, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan bahwa seluruhnya berada dalam kondisi yang normal dan aman. Hal itu disampaikan oleh pihak Kemlu pada Jumat 9 Juni 2017.
Sebelumnya sempat mencuat sejumlah isu mengenai kekurangan ketersediaan bahan makanan di Doha dan beberapa kota lain di Qatar, setelah negara yang dipimpin oleh Emir Tamim bin Hamad al-Thani itu 'dikucilkan' oleh Arab Saudi dan 8 negara lain. Namun, menurut Kemlu RI, hingga saat ini, masyarakat di sana dan khususnya para WNI, masih dapat memperoleh bahan makanan yang cukup.
"Ibu Menteri mendapat laporan bahwa situasi di Doha secara umum, pada saat ini, masih normal, stok makanan tersedia di supermarket. Terkait WNI, Menlu menyampaikan kepada Dubes RI, agar mereka yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi KBRI, ada hotline 24 jam. Kita juga membuat satuan tugas untuk meningkatkan perlindungan WNI di sana," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Advertisement
Kemlu juga menjelaskan bahwa para WNI yang ingin melakukan mobilitas keluar-masuk Qatar, hingga saat ini, belum menemui masalah. Haya saja, mobilitas memang mengalami hambatan setelah sejumlah transportasi komersial Qatar dilarang melintasi wilayah berdaulat negara yang mengucilkannya, seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan lain sebagainya.
"Terkait WNI di sana yang ingin melakukan mobilitas, tidak ada masalah, termasuk WNI yang ingin bepergian ke negara lain, maupun yang ingin masuk ke Qatar. Hanya saja, seperti yang kita tahu, masalahnya ada pada sejumlah moda transportasi asal Qatar yang tidak bisa melintas. Itu saja. Tapi untuk WNI dengan paspor Indonesia tidak ada hambatan untuk isu mobilitas antar negara," jelas pria yang akrab dipanggil Tata.
Pada kesempatan dan hari yang berbeda, Duta Besar RI untuk Qatar turut mengonfirmasi hal serupa terkait kondisi WNI di sana. Sang Dubes menyatakan bahwa umumnya, para warga Tanah Air di Qatar dalam kondisi yang aman, dan meminta agar mereka tetap tenang.
"Kondisi politik ini sudah terjadi pada 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Dubes RI untuk Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi seperti yang dikutip dari keterangan pers KBRI Doha.
Selain itu, pada Rabu 7 Juni 2017 lalu, Menlu Retno sempat mengunjungi Doha pasca-kunjungannya dari Nigeria. Di Doha, sang menteri bertemu dengan Dubes Basri guna mendapatkan laporan terkait situasi terkini dan keadaan WNI di Qatar. Dan, berdasarkan laporan Dubes Basri, situasi WNI di Qatar secara keseluruhan normal.