Liputan6.com, Dhaka - Korban tewas akibat hujan deras yang memicu longsor di Bangladesh bagian tenggara terus bertambah. Pejabat setempat, yang dikutip dari BBC, pada Rabu (14/6/2017) melaporkan setidaknya 107 orang tewas, termasuk lima tentara meninggal dunia.
Seorang juru bicara pemerintah Distrik Rangamati mengatakan sedikitnya 60 orang tewas dalam serangkaian tanah longsor. Operasi penyelamatan sedang terhambat oleh cuaca buruk.
Baca Juga
Jalur telekomunikasi dan listrik terputus, dan beberapa wilayah tidak dapat dijangkau.
Advertisement
"Kami belum bisa mencapai banyak tempat yang terkena dampak," kata kepala Departemen Manajemen Bencana, Reaz Ahmed.
"Setelah hujan mereda, kita akan mendapatkan gambaran penuh kerusakan dan melakukan pemulihan," imbuh Ahmed.
Di kawasan Rangamati, daerah perbukitan dekat perbatasan India, longsor di Bangladesh itu mengubur rumah-rumah warga.
"Beberapa dari mereka tengah tertidur di rumah mereka yang berada di lereng bukit, ketika tanah longsor terjadi," kata kepala polisi distrik, Sayed Tariqul Hasan.
"Para prajurit yang meninggal tengah membersihkan jalan di Rangamati pasca-longsor sebelumnya ketika longsor berikutnya terjadi," jelas seorang juru bicara militer.
Lalu lintas di ibu kota Dhaka dan Chittagong, kota pelabuhan utama Bangladesh, juga terganggu oleh hujan lebat yang memicu tanah longsor tersebut.
Jumlah Korban Simpang Siur
Jumlah pasti korban masih simpang siur, media lainnya menyebut jumlah tersebut mencapai 133 orang.
"Korban tewas 98 orang dari distrik perbukitan Rangamati. Mayoritas korban tertimbun lumpur longsor...." ujar petugas Biswanath Majumder kepada CNN.
"29 lainnya meninggal di kota pelabuhan Chittagong dan 6 orang lainnya tewas di Distrik Bandarban," papara Reaz Ahmed.
"Operasi penyelamatan yang dipimpin oleh polisi Bangladesh Army sedang berlangsung Selasa malam karena banyak orang masih hilang," kata Ahmed.
Media itu menyebut 4 di antara 5 korban adalah dua perwira Angkatan Darat dan dua tentara Dhaka, Bangladesh, yang terperangkap di bawah tanah longsor saat operasi penyelamatan.
Hujan terus-menerus sejak Senin pagi di Teluk Benggala membuat ribuan orang terdampar. Banyak bagian dari Chittagong, kota terbesar kedua di negara itu, terendam air setinggi pinggang.
"Hampir 1.000 rumah rusak parah di Distrik Rangamati, berdampak pada beberapa ribu orang," kata Majumder.
"77 orang terluka diselamatkan hidup-hidup dan dirawat di rumah sakit di distrik Rangamati," kata Majumder.
Ahmed mengatakan sejauh ini belum ada jumlah yang tepat atas korban hilang di tiga distrik, namun warga khawatir sebab masih banyak orang masih belum ditemukan.
"Kami sudah menyelamatkan dan mengevakuasi sekitar 2.300 orang di Rangamati dan Bandarban, dan mereka telah dibawa ke tempat penampungan yang lebih aman," imbuh Ahmed.
Bulan lalu, sedikitnya delapan orang tewas dan ribuan rumah hancur setelah Topan Mora melanda tenggara Bangladesh. Sekitar satu juta orang dievakuasi.
Tanah longsor yang disebabkan oleh angin musim hujan sering terjadi di perbukitan selatan di Bangladesh. Pada 2007, sekitar 130 orang tewas oleh tanah longsor di Chittagong.