Sukses

AS Sita Uang Rp 7 Triliun Terkait Skandal 1MDB

Aparat Amerika Serikat menyita aset terkait skandal 1MDB. Di antaranya uang senilai Rp 7,1 triliun.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Aparat Amerika Serikat (AS) menyita aset terkait skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB), termasuk di antaranya uang US$ 540 juta atau setara Rp 7,1 triliun.

Selain uang, aset yang disita adalah lukisan Picasso yang diberikan kepada aktor Leonardo DiCaprio. Ada juga yang berupa hak kepemilikan dua film Hollywood.

Penyitaan tersebut dilakukan oleh Departemen Hukum AS. Aset-aset itu kemudian akan diperiksa, apakah terkait kasus 1MDB atau tidak.

1Malaysia Development Berhad adalah lembaga investasi yang didirikan Pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Namun, menurut agen federal AS, dana dalam jumlah besar justru dikuras oleh mereka yang korup dan punya koneksi dengan penguasa.

Pada Rabu, 20 Juli 2016, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan perdata sebagai upaya menyita aset senilai lebih US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 13 triliun sebagai bagian dari penyelidikan atas 1MDB.

Putra tiri Najib Razak, Riza Aziz dan orang dekatnya, Low Taek Jho dianggap bertanggung jawab atas pengalihan dana US$ 3,5 miliar atau Rp 45,9 triliun dari 1MDB.

Meski gugatan itu tak menyebut nama, disebutkan bahwa uang sebesar US$ 700 didepositokan dalam rekening pribadi Malaysian Official 1 -- yang belakangan dikonfirmasi sebagai PM Malaysia Najib Razak.

PM Razak dan pihak Putrajaya sudah berkali-kali membantah punya keterkaitan dengan skandal tersebut.

"Kami tidak akan mengizinkan AS dijadikan tempat di mana para koruptor bisa menyimpan asetnya dan memboroskan uang yang seharusnya dipakai untuk kepentingan warga negaranya," sebut Pelaksana Tugas Asisten Jaksa Agung AS, Kenneth Blanco, seperti dikutip dari Straits Times, Jumat (16/6/2017).

Tindakan AS menyulut kemarahan pihak Negeri Jiran. Sekretaris Pers PM Malaysia Tengku Sarifuddin Tengku Ahmad menyebut apa yang dilakukan otoritas Negeri Paman Sam tidak perlu dan tak sopan.

Sarifuddin mengatakan, seharusnya untuk masalah ini, Departemen Hukum AS harus bekerja sama dengan Negeri Jiran. Akan tetapi, mereka gagal melakukan itu.

"Tindakan ini menunjukkan motivasi mereka melampaui objektivitas dan tujuannya untuk menyita aset kami," ucap dia.

Ia menegaskan untuk kasus 1MDB, penyelidikan sudah dilakukan pihak berwenang di Malaysia. Hasilnya, tidak ditemukan bentuk penyelewengan dana.

"Jika ada bukti, Kepolisian Malaysia tidak ragu bertindak," sebutnya.

"Sampai sekarang, tuduhan tersebut tidak terbukti, tuduhan yang tidak terbukti tidak boleh dianggap fakta. Seperti yang sudah disampaikan PM, jika ada kesalahan dan terbukti, semua mesti ditindak tanpa terkecuali," papar dia.

2 dari 2 halaman

Leonardo DiCaprio Kembalikan Lukisan

Penyitaan aset yang dilakukan termasuk lukisan Picasso yang diberikan kepada aktor ternama, Leonardo DiCaprio.

Lukisan tersebut diberikan seorang akuntan Malaysia Low Taek Jho. Ia diduga melakukan pencucian uang sebesar USS$ 400 juta atau sebesar Rp 5,3 triliun.

Dana dalam jumlah fantastis tersebut diduga dicurinya dari kasus 1MDB. Uang itu pun dimasukkan ke rekening Low yang ada di AS.

 

Leonardo DiCaprio adalah seorang aktor kelahiran Amerika

Ia lalu menghabiskan uang tersebut di AS. Salah satu barang yang dibelanjakannya adalah lukisan Picasso seharga US$ 3,2 juta.

Lukisan tersebut diberikan sebagai hadiah ulang tahun bagi DiCaprio.

Terseret dalam skandal, menurut Juru Bicara DiCaprio, sang aktor sama sekali tidak terkait kasus kriminal apa pun.

Lukisan bermasalah tersebut akan segera dikembalikan ke pihak pemerintah AS.

"Ia (DiCaprio) siap memprakarsai pengembalian hadiah dari seorang pemodal yang terkait dengan kasus 1MDB dan juga orang yang terlibat dalam pendanaan film The Wolf of Wall Street," sebut dia.

"DiCaprio menerima hadiah tersebut untuk mengumpulkan dana bagi dalam acara lelang untuk kampanye lingkungan yang dibuatnya," paparnya.

Video Terkini