Liputan6.com, Jakarta - Makanan adalah sumber energi terbesar bagi tubuh manusia. Tanpa mengonsumsinya, manusia akan kurang maksimal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Misalnya, dalam suatu kondisi Anda lupa sarapan atau makan siang. Pasti tubuh menjadi lemas dan lesu karena tak berenergi.
Baca Juga
Proses pencernaan dalam tubuhlah yang kemudian menentukan pasokan energi.
Advertisement
Proses pencernaan bermula dari makanan yang masuk ke dalam mulut. Saat dikunyah, akan menjadi potongan-potongan kecil yang akan membuat pencernaan lebih efisien. Setelah dikunyah, akan turun ke perut melalui kerongkongan dan dinding perut secara otomatis membesar dan menampung pasokan makanan yang masuk.
Proses selanjutnya menuju usus kecil dan terjadilah penyerapan ke aliran darah.
Dalam makanan, karbohidratlah yang paling cepat dihasilkan. Zat tersebut berubah menjadi glukosa dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Dari sanalah terciptanya energi yang memberikan kekuatan untuk menjalankan aktivitas.
Kendati demikian, tak semua jenis makanan yang kita makan dianggap sehat. Ternyata ada beberapa jenis yang semula dianggap aman, ternyata mengandung racun mematikan bagi tubuh.
Berikut ini 5 makanan yang dapat mengancam keselamatan Anda, seperti dikutip dari laman Wonderslist.com, Sabtu (17/6/2017):
Â
Â
Saksikan juga video berikut:
1. Hati Angsa
Foie Gras atau yang sering kita kenal dengan sebutan Fat Liver adalah sebuah menu mahal yang berasal dari Negeri Menara Eiffel Prancis. Sebagian orang akan merasa senang jika dapat mencicipi hidangan mewah ala restoran bintang lima itu.
Tetapi, tahukah Anda bahwa makanan lezat ini mengandung lemak dan kolesterol tinggi?
Untuk membuat sebuah Foie Gras dibutuhkan hati dari angsa yang dipaksa makan terus menerus. Bahan yang digunakan tentu saja unggas yang masih dalam kondisi hidup.
Hewan itu akan dipaksa makan menggunakan selang yang langsung terhubung ke tenggorokannya.
Dengan kata lain, seekor angsa akan dipaksa makan meskipun ia sudah kenyang dan tak ingin makan. Metode ini digunakan agar hati angsa jauh lebih besar dibanding ukuran sebelumnya.
Angsa yang hanya diam dan tak bergerak setelah makan akan membuat tumpukan lemak menyelimuti hatinya. Sehingga, hati yang dihasilkan akan jauh lebih lembut dan nikmat untuk dimakan.
Tapi masih maukah Anda memakan hati angsa jika cara pengolahannya seperti itu?
Selain prosesnya yang terlihat kejam, jumlah kolesterol yang tinggi dapat mengancam kesehatan anda.
Advertisement
2. Almond
Kacang berbentuk lonjong berwarna kecokelatan itu dikenal akan kelezatan dan manfaatnya, baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Namun, Anda harus mewaspadai jenis almond pahit. Ternyata varietas tersebut mengandung hidrogen sianida dengan jumlah yang besar.
Hanya dengan mengonsumsi 7 hingga 10 almond pahit mentah, dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan bagi orang dewasa, dan mematikan jika dikonsumsi oleh anak-anak.
3. Popcorn
Siapa yang tak mengenal popcorn, makanan yang kerap dijumpai saat menonton film di bioskop ini sepertinya begitu melekat di hati masyarakat. Tak lengkap rasanya jika menyaksikan tontonan tanpa panganan terbuat dari jagung tersebut.
Pernahkah Anda memakan popcorn yang telah dingin lalu Anda panaskan kembali?
Coba pikirkan kembali niatan tersebut. Sebuah studi mengatakan, popcorn yang dipanaskan mengandung perfluorooctanoic yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Studi tersebut bahkan menemukan penyebab kanker berasal dari zat asam jika dipanaskan dalam microwave. Beberapa merek popcorn instan sering kali mengandung bahan kimia yang disebut diasetil.
Bayangkan saja, popcorn juga dikenal dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Ditambah lagi dengan cara Anda yang suka memanaskan popcorn ke dalam microwave.
Advertisement
4. Kentang Hijau
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang dekat dengan kehidupan kita. Selain rasanya enak, makanan yang berasal dari umbi-umbian itu juga dikenal akan manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan.
Namun, kentang yang berusia muda dan masih berwarna hijau memiliki zat racun glycoalkaloids. Zat ini biasanya ditemukan di bunga kecubung, juga ditemukan di dalam daun, batang, dan kecambah kentang.
Zat tersebut dapat terbentuk bila membiarkan kentang dalam waktu yang terlalu lama, terutama jika terpapar cahaya.
Mengonsumsi glycoalkaloids dapat menyebabkan kram, diare, pusing, atau bahkan koma dan kematian. Hanya dengan mengonsumsi 3 sampai 6 miligram zat tersebut, dapat mengakibatkan hal fatal.
Pada tahun 1899, lima puluh enam tentara Jerman mengalami gejala keracunan solanin yang mengakibatkan diare akut, sakit kepala parah, koma, dan berujung pada kematian.
Seorang manusia bisa mati terbunuh jika mengonsumsi satu pon kentang hijau beracun.
5. Pewarna makanan
Senang rasanya ketika melihat tampilan permen, kembang gula dan jeli yang berwarna-warni. Sebagai orang dewasa pun kerap tergoda untuk menyantapnya.
Apalagi anak kecil yang menyukai makanan manis tersebut.
Para peneliti mengatakan, pewarna makanan yang tak alami sangat berbahaya bagi tubuh. Misalnya, warna biru dalam permen dan minuman, yang dapat berakibat tumor otak dan kerusakan DNA.
Kemudian ada pula warna hijau yang dapat menyebabkan tumor kantong kemih. Beberapa dampak lainnya yang akan dirasakan dalam jangka panjang juga masuk dalam perhitungan para ahli seperti asma.
Advertisement