Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah kehilangan salah satu diplomat terbaiknya dengan berpulangnya Teiseran Foun Cornelis yang tutup usia pada Selasa, 13 Juni 2017 pukul 15.50 WIB di RS Meuraksa Taman Mini, Jakarta Timur.
Jenazah almarhum dibawa keluarga ke Desa Builaran, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 16 Juni 2017 pukul 03.00 pagi WIB untuk dimakamkan di sana.
Baca Juga
Almarhum adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama dan Republik Jamaika, yang berkedudukan di Havana, Kuba, periode Januari 2011 sampai dengan Januari 2016.
Advertisement
Wamenlu A.M. Fachir menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam sebagai pribadi dan atas nama Menlu Retno L.P. Marsudi, serta keluarga besar Kementerian Luar Negeri RI, atas wafatnya Duta Besar Teiseran Foun Cornelis.
"Almarhum Teiseran Foun Cornelis merupakan sosok Duta Besar yang aktif dan rajin, serta selalu mengutamakan kepentingan bangsa san negara," demikian disampaikan Wamenlu Fachir seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Sabtu (17/6/2017).Â
Dijelaskan Wamenlu Fachir, bahwa sebagai Duta Besar, beliau sangat aktif dalam mempromosikan berbagai bidang kerja sama bilateral Indonesia. Beliau memiliki visi maju dalam meningkatkan pemahaman generasi muda tentang Indonesia dan hubungan jangka panjang antara Indonesia dengan Kuba, Bahana dan Jamaika.
Cornelis lahir di Builaran, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur pada 1 Januari 1958. Almarhum merupakan anak kedelapan dari dua belas bersaudara pasangan Benyamin Teiseran dan Lusia Luruk Klau Tei.
Menikahi Lucia Cornelis, Cornelis dianugeriahi tiga orang anak yakni Antonius Arief Teiseran (almarhum), Laurensius Teiseran, S.E., dan Leander Teiseran, S.Sos HI.
Cornelis menamatkan pendidikan sekolah dasar hingga SMA di Nusa Tenggara Timur. Usai menyelesaikan bangku SMA, beliau lalu merantau ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan di UGM, Yogyakarta.
Karir Diplomatik
Cornelis mengawali karir diplomatik di Kementerian Luar Negeri RI pada tahun 1985. Bertugas di KBRI Yangoon (1989-1994), KBRI Paris (1997-2001), KBRI Brasilia (2003-2007), dan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa – Kemlu (2007-2011).
Pada 1 Desember 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik almarhum sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama dan Republik Jamaika, yang berkedudukan di Havana, Kuba.
Pada tanggal 31 Januari 2016, Cornelis menyelesaikan tugas sebagai Duta Besar dan kembali ke Indonesia pada tanggal 2 Februari 2016.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum mantan Duta Besar Teiseran Foun Cornelis. Semoga amal, Ibadah dan pengabdian almarhum di terima disisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.