Liputan6.com, Teheran - Militer Iran mengumumkan pada 18 Juni waktu setempat bahwa pihaknya meluncurkan sejumlah rudal ke Suriah.
Rudal yang menargetkan militan ISIS tersebut merupakan pembalasan atas dua serangan di Teheran, yang diklaim dilancarkan oleh kelompok radikal itu pada 7 Juni lalu.
Baca Juga
Serangan rudal tersebut merupakan laporan serangan 'darat-ke-darat' pertama dari Iran ke Suriah, sejak negara tersebut terjun ke dalam perang sipil pada 2011.
Advertisement
"Dalam operasi ini, beberapa rudal darat-ke-darat jarak menengah ditembakkan dari pangkalan IRGC di Propinsi Kermanshah dan menargetkan pasukan Takfiri di wilayah Deir Ezzor di Suriah Timur," ujar Korps Garda Revolusioner Islam (IRGC) di situs berita resminya, Sepah News.
Dikutip dari CNN, Senin (19/6/2017), IRGC menggunakan istilah Takfiri untuk menggambarkan ISIS.
Teheran diguncang oleh dua serangan mematikan pada tanggal 7 Juni. Serangan itu menargetkan gedung parlemen Iran dan tempat suci yang didedikasikan untuk pendiri revolusioner Ayatollah Khomeini.
Enam penyerang menewaskan setidaknya 16 orang dalam serangan ganda yang diklaim ISIS tersebut. Itu adalah pertama kalinya ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas sebuah serangan di Iran.
IRGC telah bersumpah untuk membalas dendam atas serangan tersebut dan menuduh Arab Saudi mendukung ISIS dalam operasi tersebut.
Iran dan Arab Saudi memiliki sejarah perseteruan panjang sektarian. Keduanya juga berada di kubu yang berlawanan dari konflik yang terjadi di Suriah, Yaman dan, sejumlah tempat lain.
Di Suriah, Iran mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perjuangannya melawan kelompok pemberontak anti-pemerintah dan ISIS, yang berbasis di kota Raqqa.