Liputan6.com, Paris - Menurut sebuah penelitian, kucing rumahan sebenarnya berasal dari kucing liar yang telah dijinakkan dua kali, yakni di Timur Tengah dan kemudian Mesir.
Petani di Timur Tengah diduga menjadi orang pertama yang berhasil menjinakkan kucing liar sekitar 9.000 tahun yang lalu. Beberapa ribu tahun kemudian, kucing menyebar dari Mesir kuno di sepanjang jalur perdagangan maritim.
Baca Juga
Saat ini, kucing hidup di seluruh benua kecuali Antartika.
Advertisement
Para ilmuwan menduga, kucing liar yang berkeliaran di sekitar peternakan untuk memangsa tikus yang ada di toko gandum, memulai hubungan panjang antara manusia dan kucing.
Meski saat ini dikenal sebagai hewan yang gemar bersantai di rumah, namun kucing dikenal sebagai 'pekerja' pada zaman dahulu. Mereka menghabiskan ribuan tahun bekerja sebagai penangkap tikus di kapal dan peternakan, sebelum akhirnya benar-benar dijinakkan.
"Saya akan mengatakan bahwa kucing memilih mendampingi manusia, tapi ini adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak," jelas Dr Geigl dari Institut Jacques Monod di Paris seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/6/2017).
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengekstrak DNA mitokondria (yang diturunkan dari garis ibu) yang berasal lebih dari 200 kucing purba dari kuburan Viking, mumi Mesir, dan situs Zaman Batu.
Bukti DNA menunjukkan, domestikasi kucing bermula sekitar 9.000 tahun yang lalu di Timur Tengah, di mana pertanian dimulai. Petani kemungkinan adalah orang pertama yang menjinakkan kucing liar dan kemudian membawanya dalam perjalanan mereka, entah sengaja atau maupun tidak.
Gelombang kedua domestikasi kucing terjadi di Mesir kuno. Kucing menyebar ke Eropa selama era Romawi dan berkembang selama periode Viking.
DNA kucing Mesir bahkan ditemukan di pelabuhan Viking. Hal tersebut menunjukkan bahwa kucing turut dibawa pada rute perdagangan maritim ke Eropa utara.
Secara mengejutkan, kucing tabby -- kucing dengan bulu berpola khusus -- hanya muncul di Abad Pertengahan. Bukti DNA menunjukkan bahwa mutasi gen yang menimbulkan pola bercak muncul pada seekor kucing di Turki barat pada Abad ke-14.
Selama beberapa ratus tahun berikutnya, kucing tabby menyebar ke seluruh dunia. Mereka pun lebih dikenal akan kecantikannya daripada manfaat keterampilannya.
"Ada sedikit pembiakan dan seleksi pada kucing sampai abad ke-19, berbeda dengan anjing," kata kepala penelitian Dr. Eva-Mari Geigl.
Penelitian itu telah dipublikasikan di Nature Ecology & Evolution.
Â
Simak video menarik berikut ini: