Sukses

22 Orang Tewas Tersambar Petir di Bangladesh

Saat badai melanda Bangladesh pada Minggu dan Senin, serangan petir menelan 22 korban jiwa.

Liputan6.com, Dhaka - Serangan petir menewaskan sedikitnya 22 orang di Bangladesh dalam 48 jam terakhir. Pihak berwenang mengatakan pada Selasa 20 Juni 2017, sepekan setelah musim hujan juga terjadi serangkaian tanah longsor yang mematikan di negara itu.

"Kematian 22 orang tersebut terjadi saat badai melanda Bangladesh pada Minggu dan Senin (17 dan 18 Juni)," kata kepala Departemen Manajemen Bencana, Reaz Ahmed seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (20/6/2017).

Di antara korban tewas akibat tersambar petir, adalah pasangan suami istri dan anak perempuan mereka yang sedang bekerja di sebuah perkebunan kacang.

Ratusan orang meninggal setiap tahun akibat serangan kilat di Bangladesh. Para ahli mengatakan bahwa perubahan iklim telah memperburuk masalah tersebut.

Mereka juga menyalahkan deforestasi dan ketiadaan pohon-pohon tinggi seperti palem yang sejatinya berfungsi sebagai konduktor petir.

Pada tahun 2016 lalu otoritas setempat menyatakan terjadi bencana alam ketika jumlah korban resmi mencapai 200 kematian, dan 82 orang meninggal dalam satu hari di bulan Mei.

Para ahli mengatakan angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena banyak kematian tidak dilaporkan.

Sebelumnya, satu badan monitor independen mengatakan 349 orang tewas akibat serangan petir pada 2016.

Petugas badan bencana menghabiskan waktu beberapa bulan pada 2016 lalu, untuk mencari cara mengurangi jumlah korban. Mereka kemudian menghasilkan sebuah program untuk menanam sejuta pohon palem.

Departemen Meteorologi Bangladesh juga telah melatih 20.000 siswa sekolah agar tak tersambar petir.

Pekan lalu, lebih dari 160 orang tewas dan ratusan rumah hancur akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di tenggara negara Bangladesh

 

 

Saksikan juga video berikut ini: