Sukses

Kebakaran Apartemen London Vs Misteri Hancurnya Menara WTC

Meski terbakar hebat, Apartemen Grenfell Tower di London masih tegak berdiri. Sebaliknya, menara kembar WTC rata dengan tanah.

Liputan6.com, London - Banyak orang mengira, setelah terbakar hebat, Apartemen Grenfell Tower di London bakal runtuh, rata dengan tanah.

Bangunan 24 lantai itu diselimuti kobaran api lebih dari sehari semalam. Asap mengepul hitam pekat akibat musibah yang menewaskan setidaknya 79 orang itu.

Namun, prediksi banyak orang terbukti salah. Grenfell Tower kini memang tinggal kerangka, gosong, babak belur, tapi ia masih berdiri tegak.

Kerusakan bangunan apartemen Grenfell Tower di London terlihat dari utara Kensington, Minggu (18/6). Gedung apartemen Grenfell Tower yang terbakar pada lepas tengah malam Rabu 14 Juni 2017 lalu dikhawatirkan roboh usai habis dilahap api. (TOLGA AKMEN/AFP)

Insiden kebakaran apartemen di London mengingatkan sebagian orang pada teror 11 September 2001 atau 9/11. Meski dalam skala yang tak bisa diperbandingkan.

Asap yang mengepul dari bawah jendela apartemen dan orang-orang yang melompat dari ketinggian demi menyelamatkan diri, mengingatkan kembali dengan apa yang terjadi para Menara Kembar World Trade Center.

Tercatat 2.753 orang telah tewas setelah Al-Qaeda membajak 2 pesawat komersil ke utara dan selatan menara di New York pada tahun 2001.(Dailystar.co.uk)

Seorang anggota pemadam kebakaran, Leon Whitley mengaku sempat khawatir, Grenfell Tower bakal runtuh seperti gedung WTC kala pria 34 tahun tersebut berusaha naik ke lantai 15 untuk menyelamatkan korban. Namun, ia pantang mundur. 

"Jika kejadian itu menimpa keluargaku, aku tentunya ingin ada seseorang yang menyelamatkan nyawa putraku. Itulah yang saat itu aku lakukan," kata dia kepada The Sun, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (20/6/2017).

"Meski Grenfell tak jadi korban tabrakan jet dan kobaran bahan bakarnya seperti halnya Menara Kembar, bangunan itu dilalap api mirip dengan apa yang terjadi pada kejadian teror 9/11 World Trade Center."

Menurut versi aparat, puing-puing yang terbakar di Menara Kembar berjatuhan ke 47 lantai di bawahnya, lalu memicu ledakan di seluruh bangunan -- hingga akhirnya WTC hancur lebur dan rata dengan tanah hanya dalam waktu tujuh jam.

Sementara, National Institute of Standards and Technology menyimpulkan, panas yang dipicu kobaran api menghancurkan seluruh bangunan -- membuat Menara Kembara WTC menjadi gedung pencakar langit berkerangka baja pertama dan satu-satunya yang hancur akibat kebakaran.

Pertanyaannya, mengapa Apartemen Grenfell yang terbakar dalam waktu nyaris empat kali lipat lebih lama dari Menara Kembar WTC masih bertahan?

Para pendukung teori konspirasi pun muncul. Perdebatan ramai pun menyusul.

Terlihat kobaran asap yang membumbung tinggi dari gedung WTC pada 9 September 2011.

 

"Gedung tinggi di London terbakar hebat, mengapa ia tak lantas hancur? Mengapa kerusakan yang dialami WTC jauh lebih dahsyat. Coba pikir," tulis salah satu pengguna Twitter.

Warganet lain mengajukan pertanyaan serupa. "Grenfell Tower di London terbakar lebih dari 12 jam dan tidak lantas runtuh. Mengapa WTC7 yang terbakar kurang dari itu...rata dengan tanah?"

Pengguna Twitter lain menduga, ada keterlibatan bahan peledak C4 dalam insiden 9/11.

2 dari 2 halaman

Apartemen London Lebih Kuat dari WTC?

Sementara itu, sejumlah ahli konstruksi mengatakan, Grenfell Tower tak akan rata dengan tanah meski terbakar hebat lebih dari 24 jam.

"Petugas SAR spesialis perkotaan dan ahli struktur telah mengecek bangunan tersebut dan menyimpulkan, tak ada potensi apartemen itu akan runtuh. Aman bagi kru kami untuk berada di sana," demikian pernyataan dari pihak pemadam kebakaran London Fire Brigade.

Para ahli dari Kensington dan Chelsea juga memprediksi bangunan apartemen -- yang 120 unitnya menampung 600 penghuni itu akan tetap tegak.

Salah satu ahli struktur yang tak mau namanya disebutkan, kepada News.com.au, mengatakan, Grenfell Tower dibangun dengan balok dan kolom beton -- bukan rangka baja seperti WTC.

Kondisi salah satu bagian dalam apartemen Grenfell Tower di London usai kebakaran dahsyat, Minggu (18/6). Perkembangan terakhir menyebutkan 30 orang tewas dan lebih dari 70 residen masih hilang dalam insiden tersebut. (Metropolitan Police via AP)

Apartemen Grenfell Tower dibangun pada 1970-an, saat regulasi ketat pembangunan gedung baru diberlakukan -- yang memastikan pencakar langit tak runtuh di tengah insiden ledakan atau kebakaran besar.

Aturan ketat tersebut diberlakukan menyusul ledakan gas mematikan yang terjadi pada gedung Ronan Point di London Timur -- yang jaraknya tak jauh dari apartemen yang belakangan jadi korban kebakaran.

Profesor emeritus teknik struktural di Universitas Newcastle, Dr John Knapton mengatakan, ia tak merasa heran jika Grenfell Tower tetap tegak.

"Pada 1968, bangunan flat di Ronan Point runtuh sebagian sebagai akibat ledakan gas di dapur," kata dia seperti dikutip dari Telegraph. "Sejak saat itu, desain bangunan apartemen di Inggris berubah mulai 1971," kata dia.

Bangunan tempat tinggal vertikal wajib memiliki desain yang memungkinkan bangunan tetap tegak meski ledakan maupun kebakaran hebat menghancurkan sebagian dari gedung itu.

"Jika insiden Ronan Point tak pernah terjadi, Grenfell Tower mungkin sudah hancur lebur."

Di sisi lain, World Trade Center terbuat dari lembaran komposit -- beton yang dituang di atas dek baja. Strukturnya juga didirikan dari balok dan kolom baja dengan lapisan tahan api.

Pasca-ledakan bom di World Trade Center (WTC). New York, AS. (Wikimedia)

WTC dibangun pada tahun 1960-an dan sekitar enam kali lebih tinggi dari Grenfell Tower.

Penyelidikan menyeluruh yang dilakukan National Institute of Standards and Technology menemukan, hantaman pesawat memotong dan merusak kolom pendukung dan membuat lapisan tahan api tak berfungsi.

Tak hanya itu, sekitar 10 ribu galon bahan bakar pesawat yang tumpah ke sejumlah lantai membuat kebakaran makin parah.

Panas dengan temperatur 1.000 derajat Celsius memicu lantai melengkung dan kolom perimeter (batas pinggir) bengkok -- itulah yang menurut sejumlah ilmuwan, memicu suara mirip ledakan.

Berat yang menumpuk secara masif membuat lantai ambrol, menciptakan beban dinamis yang jauh melebihi batas kekuatan kolom yang dirancang oleh para perancangnya.

"Menara Kembar roboh karena bahan bakar pesawat menyulut isi bangunan. Kebakaran dahsyat itu menyebabkan kolom baja kehilangan kekuatannya," kata Dr Knapton.

"Bangunan Inggris jauh lebih kuat, atau lebih toleran kehilangan sebagian kapasitas strukturalnya daripada Menara Kembar."

Di sisi lain, para ahli mengklaim, bagian eksterior Grenfell, yang mengandung penyekat (insulasi), memicu api menjalar tak terkendali.

Beberapa saksi mata kebakaran apartemen London mengatakan, mereka belum pernah melihat api menjalar demikian cepat di sebuah bangunan.

Video Terkini