Liputan6.com, Washington, DC - Kedekatan mantan pebasket Dennis Rodman dengan Korea Utara khususnya pemimpin negara itu, Kim Jong-un, bukan lagi kabar baru. Rodman sempat beberapa kali mengunjungi Pyongyang. Terakhir kali pada beberapa hari lalu.
Dalam kedatangannya terakhir ke Korut, Rodman memberikan buah tangan berupa buku berjudul Trump: The Art of the Deal kepada Menteri Olahraga Korut Kim Il-guk dengan maksud agar yang bersangkutan menyerahkannya kepada Kim Jong-un.
Namun, beberapa hari setelah kunjungannya, sebuah kelompok HAM mengajukan petisi di change.org yang berisi permintaan agar NBA menyingkirkan Rodman dari Naismith Memorial Basketball Hall of Fame.
Advertisement
Baca Juga
Petisi tersebut bergulir menyusul kematian seorang mahasiswa AS Otto Warmbier yang ditahan oleh Korut selama 17 bulan. Pekan lalu, pemuda itu dibebaskan dalam kondisi koma dan ia dilaporkan meninggal dunia pada Senin 19 Juni.
Warmbier adalah seorang mahasiswa University of Virginia yang divonis 15 tahun kerja paksa karena mencuri spanduk propaganda saat berkunjung ke negara tersebut pada Januari 2016.
Rodman sendiri tiba di Pyongyang pada hari yang sama saat kabar pembebasan Warmbier beredar. Para pejabat AS sudah menegaskan, tidak ada hubungan antara kunjungan Rodman dengan dilepaskan Warmbier.
"Otto Warmbier dibunuh oleh rezim Korea Utara," terang Marion Smith, direktur kelompok HAM tersebut seperti dikutip dari CNN, Kamis (22/6/2017).
"Perlakuan keji yang dialami oleh pemuda AS di tangan penculiknya di Korut, sayangnya bukan tindakan yang unik. Pemerintah Korut memiliki catatan memaksa turis Amerika yang tidak bersalah melakukan kerja paksa selama puluhan tahun dan menyiksa mereka hingga tewas," tambahnya.
Smith menuding Rodman "memanjakan" Kim Jong-un yang oleh mantan pebasket itu dideskripsikan sebagai "teman seumur hidup".
"Menghapus Rodman dari Hall of Fame akan mengirim pesan bahwa seluruh rakyat Amerika bersatu melawan rezim ini," terang Smith.
Juara NBA lima kali ini bepergian ke Korut untuk melakukan "diplomasi basket" informal. Minggu lalu, ia sampaikan kepada CNN bahwa ia berharap dapat melakukan "sesuatu yang cukup positif".
Sementara, petisi telah dilayangkan, tidak jelas apakah langkah ini akan memiliki efek signifikan.
Sports Hall of Fame jarang menghapus anggotanya. Mantan pemain NFL O.J. Simpson tetap berada di Pro Football Hall of Fame meski ia dituduh terlibat pembunuhan, perampokan bersenjata, dan penculikan.
Â
Saksikan video tentang Korea Utara berikut ini: