Liputan6.com, Dublin - Hari ini 32 tahun silam, sebuah jet penumpang maskapai India hancur di udara di lepas pantai Irlandia. Sebanyak 29 orang di dalamnya meninggal dunia.
Penerbangan Air India yang baru mengudara 45 menit dari Bandara London Heathrow itu tiba-tiba menghilang dari layar radar pukul 08.16 BST. Pejabat penerbangan mengatakan mereka tidak mengetahui penyebab kecelakaan pesawat tersebut, namun diduga disebabkan oleh sebuah bom yang ditanam oleh ekstremis Sikh.
Baca Juga
Seperti dikutip dari BBC on This Day, Boeing 747 itu terjun ke laut dari ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter. Petugas penyelamat mengatakan bahwa mereka tidak yakin bisa menemukan korban selamat.
Advertisement
"Pilot tidak sempat mengeluarkan pesan mayday (darurat)," demikian menurut penjaga pantai.
Flight AI (Air India) 182 terbang dari Toronto ke London dengan singgah di Montreal. Sebagian besar penumpang berasal dari India dan berniat terbang ke Bombay atau Delhi.
Sebelumnya dilaporkan pesawat itu sudah tertunda di Bandara Mirabel, Montreal, Canadian Mounties untuk memindahkan tiga paket yang mencurigakan.
Operasi penyelamatan dikoordinasikan oleh penjaga pantai di Plymouth dan Falmouth, dan empat helikopter RAF digunakan untuk mencari jasad di perairan.
"Ada tumpahan bahan bakar hingga sekitar 4,5 mil atau 7,2 km dan banyak puing-puing di permukaan air," kata pilot pesawat RAF, Paul Redfern.
Redfern kemudian mengkonfirmasi bahwa beberapa jasad telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat sementara di Bandara Cork.
Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan kepada BBCÂ bahwa dia pikir sangat tidak mungkin akan ada korban yang selamat melihat kondisi pesawat Air India yang hancur.
"Saya pikir kita harus menghadapi fakta, kemungkinannya tidak akan baik -- namun jika ada kemungkinan maka kita akan menjelajahinya sejauh yang kita bisa," kata jubir itu.
Pada tanggal yang sama tahun 2012, tercatat sebagai akhir karir grup boy band Irlandia, West Life, setelah menghibur para penggemarnya sejak 1998. Mereka membubarkan diri di Croke Park.
Sementara pada 23 Juni 1940, tercatat sebagai momen saat diktator Adolf Hitler tur tiga jam dengan arsitek Albert Speer dan pematung Arno Breker dalam satu-satunya kunjungannya ke Paris.