Liputan6.com, Jakarta - Setelah dibuka dengan pidato Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama, Kongres Diaspora Indonesia ke-4 yang digelar di Jakarta, Sabtu 1 Juli 2017 juga diisi dengan dialog dan diskusi kediasporaan.
Salah satunya, sesi bertema 'Inovasi Keren Diaspora Indonesia' atau Indonesian Diaspora: A Culture of Innovation yang digelar di Curacao Room, The Hall Kota Kasablanka.
Sejumlah pembicara mengisi acara dialog tersebut, yakni Sehat Sutardja (co-founder Marvell Technology Group), Eliza Sariaatmadja (Direktur Business Development Creative Media KMK Online-BBM Indonesia), Sonita Lontoh (Vice President of Strategic Markets untuk Siemens, Digital Grid).
Advertisement
Juga tampil sebagai pembicara adalah Adamas Belva Syah Devara (co-founder untuk Ruangguru.com), Basuki Priyanto (pemilik 23 paten untuk teknologi komunikasi nirkabel - Sony), dan Achmad Zaky (CEO Bukalapak.com).
Mereka membahas strategi terkait enterpreneurship atau kewirausahaan, serta bagaimana mengolah inovasi menjadi sebuah usaha yang mumpuni.
"Ketika berbicara inovasi untuk enterpreneurship, kita harus memiliki pandangan bahwa inovasi itu bertujuan untuk membawa kesejahteraan bagi kehidupan orang banyak," kata Sonita Lontoh.
Baca Juga
Eliza Sariaatmadja juga mengamini hal tersebut. "Inovasi untuk enterpreneurship itu niatnya adalah untuk memberikan bantuan untuk masyarakat," kata dia.
Eliza kemudian mengungkapkan alasan di balik keputusan Emtek Group membeli BlackBerry Messenger (BBM).
Selain BBM sudah jelas merupakan produk yang bagus, Emtek juga ingin agar Indonesia memiliki chat platform sendiri. Tak hanya itu, ada misi sosial di balik itu.
"Kami ingin membantu jasa layanan finansial secara merata ke seluruh masyarakat. Memperkecil gap antara si kaya dan si miskin. Chat platform BBMÂ dapat menjadi perantara untuk itu, membantu komunikasi di seluruh pelosok Tanah Air," kata dia.
Meski begitu, para pakar sepakat bahwa mengolah inovasi menjadi peluang kewirausahaan bukanlah hal mudah. Banyak tantangan untuk melakukannya.Â
"Buat saya, mengolah inovasi untuk enterpreneur itu urusan kerja keras dan perencanaan matang, kerja keras, dan hasrat serta komitmen tinggi," ujar Adamas Belva.
"Entepreneur itu tak pernah memilih jalan mudah. Harus belajar banyak. Mindset yang ditanamkan adalah untuk membantu masyarakat," jelas Basuki Priyanto.
Para pembicara berpesan agar calon enterpreneur mampu jeli dalam melihat peluang dan sungguh-sungguh dalam memulai usaha bisnis.
"Pintar melihat opportunity, berperspektif pada pemecahan masalah," jelas Achmad Zaki.
Ketika ditanya tentang kunjungan mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Jakarta, sejumlah pembicara mengaku hal tersebut adalah sebuah kehormatan.
"Sebagai warga Indonesia, saya merasa terhormat dengan kunjungan Presiden Obama ke Tanah Air sebagai destinasi pertama di Asia setelah turun dari kursi kepresidenannya," ujar Eliza.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:Â