Sukses

Narendra Modi Jadi PM India Pertama yang Berkunjung ke Israel

Narendra Modi menjadi Perdana Menteri India pertama yang berkunjung ke Israel sejak 25 tahun hubungan bilateral terbentuk.

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan akan mengunjungi Israel pada Selasa 4 Juli 2017. Hal ini menjadikan dirinya sebagai Perdana Menteri India pertama yang mengunjungi Israel dalam sejarah.

Dikutip dari laman Straits Times, Senin (3/7/2017), kunjungan tersebut dalam rangka kerja sama pertahanan yang bernilai miliaran dolar.

Dalam hal pertahanan, Israel secara konstan mencari sekutu untuk mendukung kepentingannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus sebagai mitra bisnis. Pihak Tel Aviv juga menilai bahwa kunjungan tersebut merupakan hal yang sangat bersejarah.

Analis Israel memprediksi bahwa Modi tak akan berkunjung ke Ramallah untuk bertemu para pemimpin Palestina selama tiga hari masa kunjungannya -- seperti yang biasa dilakukan oleh pejabat asing, termasuk Donald Trump.

Namun sebelumnya, Modi telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di New Delhi pada Mei 2017.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut kunjungan ini sebagai peringatan hubungan diplomatik India dan Israel yang ke-25 tahun.

"Ini adalah langkah yang sangat penting dalam memperkuat hubungan kedua negara," ujar pemimpin Israel tersebut.

"India adalah negara besar dengan lebih dari 1,25 miliar orang dan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Hubungan antara India dan Israel akan terus meningkat," tambahnya.

Israel yang hanya memiliki populasi sekitar delapan juta orang menilai kunjungan negara besar tersebut sebagai sebuah kemenangan diplomatik.

India adalah pengimpor peralatan pertahanan terbesar di dunia dan Israel adalah salah satu pemasok utamanya.

Media Israel bahkan melaporkan bahwa kedua negara telah melakukan transaksi senilai US$ 1 miliar dolar setiap tahunnya dalam bidang pertahanan.

"Saya pikir ini lebih dari sekedar kontrak pertahanan," kata Emfraim Inbar mantan kepala lembaga think-tank, Centre for Strategic Studies 

Kependudukan Israel selama 50 tahun di Tepi Barat dan kegagalan mencapai kesepakatan damai dengan Palestina telah menjadi batu sandungan utama negaranya dalam meningkatkan hubungan dengan negara-negara asing.

India sebelumnya telah menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dan mengabaikan hubungan diplomatik dengan Israel.

Namun, embun beku mulai mencair. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir hubungan Israel dan India telah semakin dekat. Ditambah lagi semakin renggangnya hubungan New Delhi dengan sekutunya, Rusia dalam urusan perangkat keras militer.

India merupakan negara di dunia yang berperan pentung dalam bidang ekonomi karena mengalami pertumbuhan tercepat di dunia. Pihak Israel merasa beruntung dapat menjalin kerjasama, terlebih hubungan kedua kepala negara dinilai begitu dekat.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut: