Sukses

Dana Bazis DKI Jakarta Menurun Drastis

Jumlah dana zakat, infak, dan shodaqah di DKI Jakarta menurun tajam. Penyebabnya adalah krisis moneter dan nilai tukar rupiah yang tak kunjung stabil.

Liputan6.com, Jakarta: Ada kabar tak sedap dari Badan Amal, zakat, infak dan shodaqah (Bazis) DKI Jakarta. Selama tahun 2000 ini, lembaga itu hanya mampu meraup dana sekitar Rp 3 miliar. Padahal, ketika krisis moneter melanda Indonesia, Bazis DKI Jakarta berhasil mengumpulkan dana dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah sementara yang ada sekarang ini.

Menurut Ketua Bazis DKI Jakarta Abd. Somad Muin, keadaan itu membuat ia pesimistis untuk memperoleh dana zakat seperti tahun 1998 dan 1999. Saat itu, Bazis DKI Jakarta berhasil mengumpulkan dana Rp 6,7 miliar (1998) dan Rp 8 miliar (1999). Apalagi, pada tahun 2000 ini, Bazis hanya bisa mengumpulkan zakat, infak, dan shodaqah selama sembilan bulan, yakni antara April hingga Desember. Penurunan angka ini, kata Somad Muin, disebabkan belum pulihnya krisis moneter dan belum stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kedua hal itu membuat jumlah pembayar zakat makin berkurang. Kendati begitu, jumlah mustahiqin atau orang yang meminta zakat ke Bazis untuk berbagai keperluan semakin meningkat. Namun, Bazis akan tetap memprioritaskan anak-anak yang terancam putus sekolah dan pembangunan madrasah yang rusak. Selain melalui Bazis, banyak juga anggota masyarakat yang lebih suka menyerahkan zakatnya langsung kepada kaum papa yang mereka kenal atau panti sosial yang mereka ketahui. Tentu saja cara yang satu ini tak bisa terdata.(ULF/Kawiyan dan Dwinindyas)
    Video Terkini