Liputan6.com, Novorossisk - Jika masyarakat Timur Tengah gemar menjadikan hewan liar seperti harimau atau singa sebagai peliharaan, di Rusia lain lagi. Sepertinya warga di Negeri Beruang Merah itu lebih menyukai reptil -- termasuk yang buas.Â
Seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (5/7/2017), salah satu warga Rusia terekam kamera tengah memperlakukan buaya seperti binatang peliharaannya. Dengan mengikatkan tali pada bagian leher, lalu membawanya jalan-jalan di sebuah pantai di Novorossisk beberapa hari lalu.
Baca Juga
Aksi tersebut menuai perhatian para pengunjung di sana, baik anak-anak maupun dewasa.
Advertisement
Tayangan hewan liar yang dijadikan peliharaan tersebut telah ditonton sekitar 60Â ribu kali di sebuah situs berbagi video.
Kabarnya, otoritas lingkungan setempat menyita buaya tersebut dan mengembalikannya ke Kebun Binatang Anapa.
Berikut ini rekamannya:
Kepemilikan hewan liar nan eksotis lain pernah diketahui dipamerkan melalui media sosial seperti Instagram. Entah itu gambar cheetah sedang naik mobil super atau foto berenang bersama singa.
Salah seorang yang paling getol berpameran adalah Humaid AlBuQaish yang memiliki sejumlah "kucing besar". Tentunya dipamerkan juga kepada 859 ribu pengikutnya di Instagram.
Beberapa pengikut Instagram sebal melihat gambar seekor anak singa ditenteng dalam tas jinjing kucing merek Louis Vuitton sebagaimana diunggah oleh Hendfq yang berkata, "Saya suka karena LV selalu memikirkan hal-hal kecil dan membuatnya menjadi suatu pengalaman mewah."
Walaupun hukum sejumlah negara melarang kepemilikan cheetah, tidak ada batasan hukum seperti itu di Uni Emirat Arab, sejumlah negara Asia Barat, dan beberapa bagian Afrika.
Cheetah tidak terlalu berotot seperti macan dan singa, kepalanya pun lebih kecil. Di alam liar, mereka cenderung melarikan diri dari hewan penyerang lain.