Sukses

Banjir Melanda Jepang, Puluhan Ribu Orang Dievakuasi

Banjir melanda sejumlah kota di Jepang sejak hari Rabu hingga Kamis, 5-6 Juli 2017.

Liputan6.com, Tokyo - Banjir melanda sejumlah kota di Jepang sejak hari Rabu hingga Kamis, 5-6 Juli 2017.

Beberapa pemerintah lokal menyebut bahwa banjir disebabkan sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur kawasan.

Banjir Jepang 2017 (AP)

Akibat hujan deras sepanjang Rabu 5 Juli 2017 yang tak kunjung berhenti, dua sungai di Asakura, Fukuoka, meluap dan menyebabkan banjir. Hal itu membuat sejumlah warga perumahan di sekitar area sungai, terjebak banjir. Demikian seperti yang dikutip dari Japantoday.com, Kamis (6/7/2017).

Banjir itu menyebabkan 23.000 penduduk Asakura dievakuasi oleh satuan tugas tanggap bencana pemerintah setempat. Sejumlah infrastruktur Asakura juga tampak mengalami kerusakan.

Banjir Jepang 2017 (AP)

Selain itu, banjir juga melanda Kurume, Fukuoka. Satuan tugas tanggap bencana pemerintah setempat memerintahkan 13.000 warga untuk mengevakuasi diri.

Evakuasi dilakukan untuk mencegah risiko dan dampak sampingan dari bencana banjir yang melanda kawasan.

Hujan deras yang menyebabkan banjir juga melanda Hita, Prefektur Oita. Akibat hujan, sebuah sungai meluap, menjebol tanggul, dan mengakibatkan banjir bandang, serta membuat lima kawasan perumahan di Hita terisolasi.

Di Prefektur Hiroshima dan Shimane, hujan deras membuat beberapa sungai meluap. Otoritas setempat juga menemukan jenazah manusia di sebuah sungai di Hiroshima, yang diduga tewas akibat terseret arus deras.

Banjir Jepang 2017 (AP)

Banjir di Prefektur Shimane membuat lumpuh sejumlah aktivitas warga. Beberapa sekolah diliburkan dan sistem transportasi mengalami kelumpuhan. Pemerintah Shimane juga meminta 20.000 penduduknya--yang tersebar di 9.200 permukiman--untuk mengevakuasi diri.

Kota Hamada di Shimane juga mengalami hujan deras sepanjang Rabu 5 Juli 2017. Hujan tersebut diakibatkan oleh presipitasi sekitar 80 mm dari Laut Jepang.

Menurut badan meteorologi Jepang, hujan yang melanda sejumlah kawasan di Negeri Matahari Terbit, disebabkan oleh serangkaian awan badai dan udara basah dari Laut China Timur.

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

Â