Sukses

5 Kisah Cinta Segitiga yang Mendunia Sepanjang Sejarah

Sejarah baru tak jarang lahir atas nama cinta. Sebut saja kisah cinta Edward VIII yang membuka jalan bagi Elizabeth II untuk bertakhta.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berpendapat, sejarah terjadi karena didorong oleh dua hal: cinta dan seks. Asmara yang melibatkan orang ketiga tentu akan memicu situasi rumit. Terlebih, jika kisah cinta segitiga itu terjadi pada mereka berkuasa dan memiliki pengaruh.

Dari Romawi kuno, ada kisah cinta segitiga yang melibatkan Mark Antony dan Cleopatra. Antony merupakan seorang politisi dan jenderal. Dipicu urusan cinta, Antony terpaksa kehilangan kendali atas Roma.

Pada abad-17 di Prancis, Louis XIV diketahui terlibat cinta segitiga dengan dua perempuan. Keduanya diketahui sama-sama simpanannya. Sejumlah kisah cinta segitiga tercatat berperan dalam menciptakan sejarah baru, berikut beberapa di antaranya seperti Liputan6.com kutip dari ranker pada Minggu (9/7/2017):

2 dari 6 halaman

1. Henry VIII

Henry VIII dari Inggris "melahirkan" gereja baru agar dapat berpisah dari istri pertamanya, Catarina d'Aragon, seorang putri Spanyol. Sebelum dipersunting Henry VIII dan menjadi ratu Inggris, Catarina adalah istri dari Arthur, saudara laki-laki tertua Henry VIII.

Sebagai istri, Catarina digambarkan sebagai sosok yang patuh dan penuh kasih sayang.

Namun suatu waktu, situasi berubah. Henry VIII jatuh cinta dengan Anne Boleyn. Ia merupakan pendamping dari Catarina.

Henry VIII yang lelah menunggu kehadiran pewaris laki-laki dari Catarina meminta Paus Klemens VII untuk mencabut pernikahan pertamanya sehingga ia dapat memperistri Boleyn.

Raja Inggris Henry VIII (Wikipedia)

Paus menolak keinginan tersebut karena dalam iman Katolik, pernikahan yang disatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan kecuali maut menjemput. Dan dispensasi mengenai hal hal yang menghalangi pernikahan menjadi tidak sah sehingga tidak bisa dicabut setelah dikeluarkan.

Pada awalnya, Boleyn menghindar dari pinangan Henry VIII, namun pada tahun 1533 ia mengandung anak pertamanya dengan raja.

Januari 1533, Henry VIII memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik dan menikahi Boleyn dalam suatu upacara rahasia.

Sang raja mengumumkan akta supremasi yang menyatakan dirinya menjadi kepala gereja Inggris (gereja Anglikan). Sebagai kepala gereja, maka dengan leluasa Henry VIII dapat mencabut pernikahan pertamanya.

Pada Juni 1533, Boleyn dinobatkan menjadi Ratu Inggris melalui sebuah upacara mewah di Westminster Abbey.

Sejarahpun berulang. Henry VIII kembali jatuh hati dengan perempuan lain bernama Jane Seymour. Ia pun mencari cara untuk menyingkirkan Boleyn dengan menuduhnya berselingkuh dan melakukan sihir.

Hidup Boleyn pun berakhir tragis. Ia sempat dipenjara di Menara London sebelum akhirnya dipenggal dengan pedang.

3 dari 6 halaman

2. Louis XIV

Ada begitu banyak kisah cinta di kehidupan Raja Prancis Louis XIV, namun yang teristimewa adalah hubungan asmaranya dengan dua gundiknya, yakni Madam de Montespan dan Madam de Maintenon.

Adik ipar Louis XIV menyebut, baik Madam de Montespan maupun Madam de Maintenon merupakan "perempuan terburuk di dunia".

Pada awalnya Louis XIV, menikah dengan sepupu pertamanya, Maria Theresa. Sang raja disebut-sebut terus menerus berselingkuh di balik istrinya.

Perempuan pertama yang menjadi simpanan Louis XIV adalah Françoise-Athénaïs atau yang dijuluki Madam de Montespan. Ia seorang bangsawan yang serakah dan ambisius.

Montespan memberikan Louis XIV tujuh anak. Namun suatu waktu, ia dituduh berkawan dengan para penyihir dan kehilangan pengaruhnya.

Louis XIV yang ditinggal istri pertamanya pun galau. Terlebih ia juga jenuh dengan pribadi Montespan yang penuh emosi. Akhirnya ia berpaling ke Maintenon, pengasuh anak-anaknya disebabkan sikap tenang dan saleh perempuan itu.

Montespan dan Maintenon awalnya berhubungan baik, namun semuanya menjadi berbeda seiring dengan berubahnya perasaan Louis XIV.

Raja Prancis itu tetap nekat menikahi Maintenon yang merupakan seorang janda dan jalinan mereka tetap dirahasiakan selama 30 tahun.

4 dari 6 halaman

3. Cleopatra VII

Penguasa terakhir dari dinasti Ptolemeus I dari Mesir, Cleopatra VII terlibat kisah cinta dengan dua jenderal besar Romawi, yakni Julies Caesar dan Mark Antony. Sang ratu tidak hanya mendunia karena kecantikannya, namun juga kecerdasannya.

Cleopatra VII merupakan gundik dari Caesar. Pasangan ini dikaruniai seorang anak bernama Caesarion.

Pasca-pembunuhan Caesar, Antony meminta Cleopatra VII datang ke kota Tarsus untuk membahas aliansi antara Roma dan Mesir. Antony pun tersihir menyaksikan kecantikan perempuan itu hingga memutuskan menikahinya padahal ia sendiri telah memiliki istri, Fulvia.

Sebagai upaya untuk mengikat hubungan dengan Octavianus, anak angkat dari Julius Caesar yang kelak menjadi kaisar, Antony pun meminang Octavia. Ia adalah adik dari Octavian. Dengan kata lain, Cleopatra pun diselingkuhinya.

Namun, tak lama kemudian ia memutuskan meninggalkan Octavia setelah meragukan loyalitas Octavianus. Antony pun kembali ke pelukan Cleopatra VII.

Forum Liputan6

Dikhianati, tak membuat Cleopatra meninggalkan sang suami. Ia tetap berada disisi Antony di tengah-tengah berkecamuknya konflik.

Tak dapat dipungkiri bahwa pernikahan Cleopatra dan Antony telah memperat hubungan antara Roma dan Mesir. Octavianus tak dapat menahan emosi ketika mengetahui bahwa Antony tak segan-segan memberikan sebagian wilayah Timur Tengah meliputi Mesir, Siprus, Kreta dan Suriah, sebagai hadiah pernikahan kepada Cleopatra.

Bersama putranya, Caesarion, Cleopatra VII menjadi penguasa atas wilayah-wilayah tersebut. Pada 31 SM, Octavianus menyatakan perang terhadap Antony.

Namun, Antony dan Cleopatra terpaksa harus mengakui keunggulan Octavianus. Tak sengaja, Antony mendengar berita menyesatkan tentang kematian Cleopatra.

Mengira kekasihnya telah tewas, Antony lantas bunuh diri menggunakan pedangnya.

Mendengar kematian Antony, Cleopatra sangat berduka. Ia memutuskan ikut mengakhiri hidupnya. Kabar beredar menyebutkan, ia bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa menggigit dirinya.

Anak Cleopatra, Caesarion, kemudian diangkat sebagai raja oleh para pendukungnya. Tak lama ia atas perintah Octavian ia ditangkap dan dieksekusi.

5 dari 6 halaman

4. Edward VIII

Salah satu perempuan yang terkenal pada abad ke-20 mungkin adalah Wallis Simpson. Ia merupakan alasan Raja Edward VIII memilih turun takhta sehingga membuka jalan bagi Elizabeth II berkuasa.

Ketika masih menjadi Prince of Wales, Edward dikabakan memiliki banyak simpanan, namun hanya Wallis yang benar-benar mencuri hatinya. Persoalannya, sebagai kepala gereja Inggris, Edward tidak dapat menikahi seorang janda -- meski belakangan aturan tersebut "dilanggar" Pangeran Charles.

Terlebih, secara teknis Wallis masih berstatus menikah dengan pria asal Amerika Serikat Ernest Simpson.

Edward VIII turun takhta demi nikahi janda

Ada desakan dari keluarga kerajaan agar Edward memilih perempuan yang lebih cantik dibanding Wallis, namun hatinya sudah tak dapat berpaling. Pasangan ini pun menikah pada tahun 1937 setelah urusan Wallis dengan mantan suaminya selesai.

Hanya 20 tamu yang datang ke pernikahan sederhana tersebut. Pasca-mengikat janji sehidup semati, pasangan ini tinggal di wilayah Prancis dan terus menerus menuai komentar negatif.

Namun ada pula yang mensyukuri pernikahan tersebut bahkan berterima kasih pada Wallis karena perempuan itu dianggap telah menyelamatkan takhta. Banyak yang menilai Edward pribadi yang tidak stabil.

6 dari 6 halaman

5. Yekaterina II

Yekaterina II dari Rusia diduga kuat menghabisi nyawa sang suami, Grand Duke Peter melalui sebuah kudeta. Namun terlepas benar atau tidaknya tuduhan tersebut, sebelum dan sesudah kematian pria itu ia sudah memilih banyak kekasih rahasia.

Sepanjang masa pemerintahannya, Yekaterina II "mengisi" ranjangnya dengan banyak pria, termasuk Grigory Orlov, seorang penjaga muda yang digambarkan tampan dan bertubuh tinggi. Ada yang menyebutkan, Orlov lah yang membantu Yekaterina II membunuh suaminya.

Pasangan Yekaterina II dan Orlov bahkan disebut-sebut menghasilkan buah cinta. Namun, suatu waktu gairah keduanya memudar untuk satu sama lain. Orlov mengkhinati sang ratu, sementara yang disakiti justru tak terluka dan bersemangat menemukan pria baru.

Lepas dari Orlov, Yekaterina II jatuh ke pelukan Grigory Potemkin yang juga berparas tampan, pintar, dan seksi. Yekaterina II menjadikan Potemkin sebagai pria paling berkuasa di kekaisarannya, ia memberinya gelar pangeran, dan sangat bergantung pada nasihat politiknya.