Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Mitos Panjang Jari Tentukan Ukuran Kelamin, Ini Kata Ilmuwan

Konon panjang jari seorang pria menjadi petunjuk ukuran kelaminnya. Benarkah?

 

Liputan6.com, Jakarta - Hampir di seluruh bagian dunia, adalah hal yang tidak sopan untuk berkeliaran di tempat umum tanpa berpakaian.

Tapi hal itu tidak menghentikan rasa penasaran orang, yang ingin menebak ukuran penis seorang pria.

Selama ini, ada anggapan ukuran itu bisa diduga dari ukuran tangan atau kaki seorang pria. Apakah ukuran tangan dan kaki memiliki korelasi dengan panjang penis?

Jawabannya, tidak.

Dikutip dari todayifoundout.com pada Senin (10/7/2017) disebutkan bahwa sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa ukuran kaki atau tangan seseorang tidak berkaitan dengan ukuran penis ketika sedang ereksi.

Namun demikian, jari-jari seorang pria memang memberikan kemungkinan petunjuk ukuran penis. Hanya saja, petunjuk yang dimaksud bukan berkaitan dengan panjang jar-jari. Lalu apa?

Misalnya, suatu penelitian yang diterbitkan dalam Asian Journal of Andrology pada 2011 mendapati bahwa perbandingan antara jari ke-2 dan ke-4 di tangan memiliki korelasi kuat dengan panjang keseluruhan penis seseorang.

Secara spesifik, Dr. Ho Choi dan timnya menyebutkan, "Analisis univariat dan multivariat menggunakan model-model regresi linear menunjukkan bahwa…hanya perbandingan jari itulah yang menjadi faktor prediktif untuk panjang rentangan penis…"

Singkatnya, semakin pendek jari telunjuk dibandingkan dengan jari manis, maka semakin rendah rasio (perbandingan) panjangnya, lalu semakin tinggi kemungkinannya penis pria itu lebih panjang ketika ereksi.

Perlu dicatat bahwa panjang penis dalam kondisi biasa (lemas) bukanlah menjadi penduga yang tepat untuk panjang penis ketika ereksi.

Secara spesifik, rasio yang dimaksud bisa dihitung dari panjang jari telunjuk (dari pangkalnya di tangan hingga ke ujung), lalu dibagi dengan panjang jari manis.

Semakin pendek jari telunjuk itu dibandingkan dengan jari manis, semakin rendah angka rasionya, dan kemungkinan semakin panjanglah penis pria itu saat ereksi.

2 dari 3 halaman

Peran Hormon Saat Kehamilan

Tak hanya manusia, mamalia lainnya pun juga merasakan momen kehamilan yang ternilai. Simak dari foto-foto menggemaskan ini. (iStockphoto)

Lalu mengapa rasio jari telunjuk dan jari manis berkorelasi dengan panjang penis saat ereksi?

Pada awalnya, kelamin pria dan wanita itu sebenarnya amat mirip karena berkembang dari kumpulan jejaring (gonad) yang sama.

Bagi pria, saat kehamilan pekan ke 7 hingga 9, gonad tersebut mulai mengeluarkan 2 hormon, yaitu anti-müllerian hormone (AMH) dan testosteron. AMH itu mencegah perkembangan saluran-saluran yang kemudian menjadi saluran falopi, rahim dan vagina bagian atas.

Ketika gonad mulai mengeluarkan testosteron, sekitar 5 hingga 10 persen di antaranya berubah menjadi hormon lain, yaitu dihidrotestosteron (DHT). Baik testosteron maupun DHT akan menempel pada reseptor androgen yang kemudian berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan sistem-sistem lainnya pada tubuh.

DHT yang menempel pada reseptor-reseptor pada jejaring kemudian berkembang dan berkombinasi menjadi penis dan zakar (scrotum). Jika kadarnya hanya sedikit dalam rahim atau ketika masa pubertas, maka penis bisa kurang berkembang atau salah bentuk.

Dengan demikian, perkembangan penis dalam rahim dirangsang dan dipengaruhi oleh testosteron, DHT, dan reseptor-reseptor androgen.

Jadi jumlah peredaran 2 hormon itu, dikombinasi dengan stimulasi reseptor androgen yang berkaitan, akan menentukan ukuran penis.

3 dari 3 halaman

Lalu apa hubungannya dengan jari-jari?

Perbandingan antara jari ke-2 dan ke-4 di tangan memiliki korelasi kuat dengan panjang keseluruhan penis seseorang. (Sumber Hand Research)

Penjelasannya sedikit lebih teknis, tapi terutama disebabkan oleh kegiatan di antara reseptor-reseptor androgen dan reseptor-a estrogen yang meningkat pada jari manis dibandingkan pada jari telunjuk.

Kegiatan yang dimaksud diatur oleh struktur gen yang mengendalikan proses pertumbuhan tulang pada jari-jari, yaitu proses osifikasi endrokondrial. Penyebaran kondrosit akan menentukan panjang jari dan ekspansinya lebih tinggi pada jari manis dibandingkan pada jari telunjuk.

Ketika aktivasi reseptor androgen dikurangi saat masa singkat perkembangan jari (biasanya tuntas pada minggu ke-13 kehamilan), maka jari manis itu lebih pendek.

Aktivasi itu berkaitan dengan jumlah testosteron dan DHT yang beredar di seluruh janin mungil. Sementara itu, berkurangnya kegiatan reseptor estrogen-a akan memperpanjang jari manis. Reseptor estrogen-a itulah yang mendapat stimulasi kalau janin itu berkembang sebagai wanita.

Berdasarkan fisiologi itu, perbandingan dua jari itu sudah lama diketahui dapat menjadi penduga paparan hormon sebelum kelahiran bayi. Karena panjang dan rasio jari manis dengan jari telunjuk pada dasarnya merupakan akibat dari jumlah testosteron dan DHT yang beredar dalam rahim, maka ada korelasi antara rasio dan panjang kelamin pria.

Dari semua itu, rasio antara jari telunjuk dan jari manis agak berbeda pada pria dan wanita. Kaum pria cenderung memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dibandingkan dengan jari manis, sedangkan kaum wanita cenderung memiliki jari telunjuk yang sama panjang atau lebih panjang dibandingkan dengan jari manisnya.