Liputan6.com, London - Hari ini, 32 tahun yang lalu, Putri Diana bersama Pangeran Charles resmi membuka Live Aid, sebuah konser amal musik rock bertaraf internasional, yang diselenggarakan di Wembley Stadium, London. Perhelatan akbar itu ditujukan untuk menggalang dana untuk bencana kelaparan di Afrika.
Live Aid juga diselenggarakan di JFK Stadium di Philadelphia, Amerika Serikat, serta sejumlah arena di penjuru dunia, dan masing-masing konser diinterkoneksikan menggunakan sambungan satelit global. Demikian seperti dikutip dari History.com, Rabu (12/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Konser itu berhasil menjaring miliaran penonton --langsung maupun via televisi-- dari 110 negara dan sukses mengumpulkan dana sebesar US$ 127 juta, yang akan diamalkan untuk meringankan bencana kelaparan di Afrika.
Perhelatan musik rock akbar itu merupakan ide Bob Geldof yang merupakan vokalis grup band Irlandia bernama Boomtown Rats. Setahun sebelumnya, sang penyanyi melancong ke Ethiopia di Afrika, setelah mendengar berita tentang bencana kelaparan yang menewaskan ratusan ribu warga negara tersebut.
Setelah kembali ke London, Geldof memanggil rekan seprofesi, Midge Ure dari grup band Ultravox, guna memproduksi serta merekam sebuah lagu yang didedikasikan untuk bencana kelaparan di Etiopia. Geldof dan Ure berkomitmen, bahwa keuntungan pemublikasian lagu itu akan digunakan untuk meringankan bencana kemanusiaan tersebut.
Lagu yang berjudul “Do They Know It’s Christmas?” itu direkam dan dinyanyikan oleh kolaborasi band serta artis kelas kakap (alias supergroup) bernama 'Band Aid', yang terdiri dari Culture Club, Duran Duran, Phil Collins, U2, Wham!, dan lusinan talenta belantika musik dari Britania Raya. Karya garapan Geldof dan Ure itu berhasil meraup keuntungan senilai US$ 10 juta.
Kala itu, “Do They Know It’s Christmas?” juga menjadi single hit nomor 1 di Inggris dan Amerika Serikat, serta menginspirasi talenta musik Negeri Paman Sam untuk melakukan hal serupa.
Lagu “We Are the World" yang digarap oleh Michael Jackson turut diinspirasi dari aksi rekan sejawat di Britaia Raya. Karya itu dinyanyikan bersama dengan supergroup bernama 'USA for Africa', yang merupakan kolaborasi antara Jackson, Geldof, Harry Belafonte, Bob Dylan, Cyndi Lauper, Paul Simon, Bruce Springsteen, Tina Turner, Stevie Wonder, dan lusinan talenta belantika musik dari penjuru dunia.
Kolaborasi raksasa itu membuat “We Are the World" menjadi pemuncak tangga nada dan berhasil meraup keuntungan senilai US$ 44 juta.
Namun, bencana kelaparan di Ethiopia tetap berlanjut, bahkan merambah ke sejumlah negara tetangga seperti Sudan.
Geldof kemudian menggagas Live Aid, sebuah super-konser amal global ambisius yang ditujukan untuk menggalang dana, serta meningkatkan kesadaran tentang bencana kelaparan di Benua Hitam.
Dirancang hanya dalam kurun 10 minggu, Live Aid dipentaskan pada Sabtu 13 Jui 1985. Lebih dari 75 pertunjukan digelar, yang diisi oleh berbagai talenta musik dunia, di antaranya Elton John, Madonna, Santana, Run DMC, Sade, Sting, Bryan Adams, Beach Boys, Mick Jagger, David Bowie, Queen, Duran Duran, U2, The Who, Tom Petty, Neil Young, dan Eric Clapton.
Mereka mempersembahkan sejumlah lagu karya sendiri serta menyanyikan “Do They Know It’s Christmas?” dan “We Are the World" dalam sebuah pertunjukkan kolektif.
Mayoritas artis itu tampil di lokasi pertama di Wembley Stadium London, dan menarik penonton sekitar 70.000 orang. Sementara itu, JFK Stadium Philadelphia, area kedua, menjaring 100.000 penikmat musik.
Konser itu ditransmisikan menggunakan 13 satelit dan disiarkan ke televisi di 110 negara, serta berhasil menjaring miliaran pemirsa. Dari 110 negara, 40 di antaranya bahkan menyiarkan 'tayangan berantai' seputar konser amal tersebut, guna menambah pemirsa.
Konser amal akbar itu berhasil meraup US$ 127 juta dan disalurkan untuk meringankan bencana kelaparan di Afrika. Ditambah dengan publisitas masif yang berhasil mendorong negara Barat untuk mendonasikan bahan makanan, bencana humaniter di Benua Hitam sukses diatasi. Atas kontribusinya dalam hal itu, Geldof dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II dari Inggris.
Sementara itu, pada 13 Juli 1930, pertandingan sepak bola bergengsi, Piala Dunia (World Cup) dilaksanakan untuk yang pertama kalinya di Kota Montevideo, Uruguay. Kemudian, pada tanggal yang sama, tahun 1951, 24 orang tewas dan 500 ribu warga menjadi tunawisma akibat banjir besar yang melanda timur Kansas, AS.
Saksikan juga video berikut ini