Liputan6.com, Singapura City - Salah satu alternatif kendaraan umum yang kerap menjadi pilihan adalah taksi. Namun, tahukah Anda negara mana yang menerapkan tarif taksi termurah?
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (19/7/2017) menurut sebuah indeks yang disusun oleh diler mobil bekas online Carspring -- yang berbasis di Inggris, Kairo, Mesir tercatat sebagai pemilik tarif taksi termurah di dunia. Perjalanan 3 km di sana dihargai US$ 0,55 atau sekitar Rp 7.204.
Baca Juga
Sebaliknya, naik taksi dengan jarak yang sama di Zurich, Swiss, membebani penumpang US$ 25,25 atau sekitar Rp 330.767. Tarif itu paling mahal di antara kota-kota yang disurvei dalam indeks tersebut.
Advertisement
Di wilayah Asia Pasifik, taksi di Mumbai adalah yang termurah, dengan biaya US$ 1,40 untuk perjalanan 3 km atau berkisar Rp 18.339. Kota itu berada dalam urutan kedua soal tarif taksi termurah di dunia.
Menurut Carspring, Jakarta juga termasuk di antara 10 besar taksi dengan tarif termurah. Biaya perjalanan menempuh jarak 3 km dibanderol US$ 1,47 atau mencapai Rp 19.256. Angka itu lebih murah dibanding dari Bangkok dengan US$ 1,64 sekitar Rp 21.483, Kuala Lumpur senilai US$ 1,89 berkisar Rp 24.758 dan Hanoi dengan US$ 2,09 hingga Rp 27.378.
Sementara, naik taksi sejauh 3 km di Singapura akan menelan biaya US$ 4,01 sekitar Rp 52.529. Negeri Singa menempati posisi ke-20 dalam daftar tarif taksi termurah berdasarkan sistem perhitungan perjalanan per 3 km yang digunakan indeks tersebut.
Untuk perhitungan tarif taksi dari bandara ke pusat kota, Kairo paling murah, yakni US$ 4,20 sekitar Rp 55.018.
Sebaliknya, biaya perjalanan dari bandara menuju pusat Tokyo menjadi yang paling mahal di antara 80 kota yang masuk dalam daftar survei--biasanya mencapai sekitar US$ 189,91 berkisar Rp 2,5 juta.
Untuk biaya awal, Zurich di Swiss tercatat yang paling mahal dengan biaya hingga US$ 8,30 atau sekitar Rp 108.727. Tunis di Tunisia menjadi yang termurah, dengan tarif US$ 0,19 berkisar Rp 2.488.
Data Survei
The 2017 Taxi Price Index atau Indeks Harga Taksi 2017 menyurvei 80 dari "kota yang paling banyak dikunjungi" di seluruh dunia, termasuk New York, London, Hong Kong, dan Bangkok.
Carspring menggunakan beberapa acuan dalam sistemnya, di antaranya biaya awal, tarif per kilometer, biaya waktu tunggu, dan ongkos dari bandara ke pusat kota.
Setiap kategori kemudian dihitung menggunakan biaya perjalanan per 3 km di setiap kota.
Untuk menyusun daftar tersebut, Carspring mengatakan bahwa pihaknya mengumpulkan data dari situs resmi masing-masing kota. Hal itu termasuk perincian seperti model mobil paling populer dengan sopir taksi dari kota yang disurvei.
Indeks tersebut juga menemukan bahwa taksi online, khususnya Uber beroperasi di 63 dari 80 kota yang disurvei.
Saksikan video menarik berikut ini: