Sukses

Misteri Kematian Beruntun Keluarga di India yang Diduga 'Kutukan'

Kejadian aneh menimpa sebuah desa di India, tujuh anggota keluarga Vilmaraj meninggal tanpa sebab pasti dalam delapan bulan.

Liputan6.com, New Delhi - Kejadian aneh menggemparkan Desa Thandarai di Distrik Tiruvannamalai, India. Tujuh orang anggota keluarga Vilmaraj meninggal tanpa sebab dalam delapan bulan terakhir.

Korban terakhir diketahui sebagai anak dari Anthony Vimalraj, Prem Saran. Bocah itu baru berusia empat tahun.

Menurut salah seorang warga desa, Prashant M Wadnere,  tiga hari sebelum meninggal, korban sempat dibawa ke rumah sakit. Prem Saran kala itu menderita panas tinggi.

"Kondisi tiba-tiba memburuk pada Senin pagi lalu dan dia tiba-tiba muntah-muntah," sebut Wadnere seperti dikutip dari Times of India, Rabu (19/7/2017).

"Ini bukan kasus pertama (yang menimpa keluarga Vimalraj), kematian Saran terjadi setelah peristiwa serupa delapan bulan lalu," tambah dia.

Wadnere menegaskan, mengutip perkataan dokter yang menangani kasus itu, anak tersebut meninggal bukan karena demam berdarah. Ada kemungkinan disebabkan diare akut.

Selain diare, kabar korban diracun pun sempat menyeruak. Tetapi, dugaan tersebut tak bisa diklarifikasi kebenarannya.

Kematian misterius yang menimpa keluarga Vimalraj berawal pada Oktober 2016. Orang pertama yang meninggal dunia adalah Christopher (13).

Setelah Christopher meninggal, di bulan yang sama anggota keluarga lainnya, -- Vinod Kumar (23), Nelson (11), Krithika Merlin (7), Joseph (70)dan Christa (65) menemui ajal.

Anehnya, sama seperti Saran mereka semua meninggal dengan gejala serupa. Seluruhnya merasakan sakit perut hebat dan muntah-muntah serta demam.

Sebenarnya dugaan kalau keluarga itu diracun sangatlah kuat. Otopsi salah satu korban, Christa menemukan keberadan racun di hatinya.

"Ada racun tikus di hatinya, ginjal dan sampel darah," kata Wadnere.

Masyarakat desa menduga, kematian beruntun yang menimpa keluarga Vilmaraj sebagai sebuah 'kutukan'.

Isu soal kutukan membuat tetangga menjauhi keluarga Vilmaraj yang lain. 

Untuk memecahkan misteri  kematian tiba-tiba dalam satu keluarga tersebut, pemerintahan desa telah mengirim tim medis untuk memeriksa kondisi kesehatan seluruh warga desa, dari rumah ke rumah.

Polisi pun telah menangani kasus itu. Aparat menyayangkan sikap keluarga yang hanya mengizinkan otopsi terhadap satu jenazah saja.

"Otopsi hanya dilakukan pada korban Christa, jenazah lain sudah dikuburkan keluarga. Ini membuat kasus tersebut sangat menantang karena kami tidak bisa menemukan bukti-bukti," ucap seorang anggota polisi.

Selain tujuh orang yang meninggal, terdapat seorang keluarga Vilmaraj lain menderita gejala serupa.

Pria bernama Vincent mendapat perawatan medis. Ia pun lolos dari maut.

Dari hasil pemeriksaan Vincent, tidak ditemukan adanya racun atau penyakit berbahaya lain dalam tubuhnya.

Namun, walau sudah sembuh Vincent dilarang keluar ruang perawatan sampai 45 hari ke depan.

Simak video berikut: