Sukses

Al-Aqsa Diperketat, Warga Palestina Ricuh dengan Polisi Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan rakyatnya untuk memprotes keputusan Israel yang menerapkan pengetatan masuk Masjid Al-Aqsa.

Liputan6.com, Yerusalem - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan rakyatnya untuk memprotes keputusan Israel yang menerapkan pengetatan masuk Masjid Al-Aqsa.

Israel diketahui telah memasang metal detektor dan pintu putar di depan Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Demikian seperti  dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (20/7/2017).

Situasi di sekitar tempat suci umat Islam tersebut memanas usai insiden berdarah Jumat 14 Juli 2017. Pihak Israel menuduh pemuda Palestina membunuh 3 orang polisi yang sedang berjaga di dekat masjid.

Pengetatan keamanan pun memicu demonstrasi besar. Unjuk rasa rakyat Palestina berujung kericuhan yang menyebabkan 50 demonstran terluka.

4 di antara korban luka merupakan petugas medis. 15 korban lain diketahui terluka karena terkena tembakan peluru karet.

Salah satu korban luka teridentifikasi sebagai mantan Mufti Yerusalem, Sheikh Ikirima Sabri.

Selain di Yerusalem, faksi Hamas yang menguasai Gaza juga menyerukan warga Palestina menggelar protes di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Menurut Mufti Yerusalem saat ini, Mohammed Ahmed Hussein tindakan Israel memperketat pengamanan di Masjid Al-Aqsa tidak masuk diakal.

"Tindakan baru tersebut akan mengubah status quo," ucap Ahmed kepada Al Jazeera. 

Menanggapi kritikan Palestina, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung bereaksi. Ia memastikan, negaranya tidak akan niat merubah status quo yang sudah berlaku di Masjid Al-Aqsa.

Merespons pernyataan Netanyahu, Abbas menegaskan ia telah menghubungi PM Israel tersebut. Dalam sambungan telepon itu, dirinya mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina.