Liputan6.com, Reykjavik - Kelompok pemburu harta karun Inggris, Advanced Marine Services, mengklaim telah menemukan sebuah peti yang mengangkut empat ton logam berharga--yang diperkirakan merupakan harta karun berupa emas.
Peti tersebut ditemukan di bangkai kapal kargo Jerman SS Minden di pesisir Islandia.
Logam yang diperkirakan senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun itu, diperkirakan tenggelam bersama kapal sekitar 193 kilometer di tenggara Islandia pada 24 September 1939, sesaat setelah Perang Dunia II dimulai.
Advertisement
Baca Juga
Kelompok asal Inggris itu telah mengajukan permohonan kepada pemerintah Islandia dengan harapan mendapatkan izin untuk mengeluarkan peti tersebut dari kapal.
Menurut The Sun, pemburu yang meyakini bahwa harta karun merupakan milik penemunya, berharap dapat membawa isinya ke Inggris.
Awal tahun ini, kelompok tersebut dituduh mencari bangkai kapal kargo Jerman tanpa lisensi yang benar.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (24/7/2017), pihak berwenang menyadari keberadaan kelompok tersebut setelah kapal riset asal Norwegia yang disewa mereka, Seabed Constructor, ditemukan di perairan Islandia.
Menurut Iceland Monitor, ketika penjaga pantai bertanya kepada para kru tentang kepentingan mereka di sana, mereka memberikan penjelasan yang samar. Hal tersebut mendorong para penjaga pantai menginstruksikan mereka untuk merapat di Reykjavik sebelum mengirim polisi untuk menginterogasi.
Direktur Penjaga Pantai Islandia, Georg Larusson, mengatakan bahwa mereka tak memiliki izin untuk melakukan pencarian di perairan Islandia.
"Jawaban pertama yang kami dapat adalah mereka mencari 'target menarik' dari Perang Dunia II, tapi tak menjelaskan lebih lanjut," ujar Larusson.
SS Minden berlayar dari Brasil pada 6 September 1939 setelah pejabat dari anak perusahaan bank Dresdner Jerman, Banco Germanico, membantu memuat muatan kapal.
Menurut beberapa laporan, ketika kapal itu dilihat oleh kapal penjelajah Inggris HMS Calypso dan HMS Dunedin, Adolf Hitler memerintahkan kapten Minden untuk menenggelamkannya. Hal tersebut agar Angkatan Laut Inggris tak menyita muatannya.
Kru kapal Minden diselamatkan oleh HMS Dunedin dan dibawa ke pangkalan Angkatan Laut Scapa Flow di Orkneys.
Sejarawan mengklaim bahwa berdasarkan sejumlah catatan, muatan yang berada di kapal bukan merupakan barang berharga. Namun mengingat besarnya uang untuk menyewa kapal riset, beredar rumor bahwa muatan kapal Maiden sangat berharga -- beberapa di antara mereka mengatakan ada harta karun emas di dalamnya.
Selanjutnya:Â Misteri Harta Karun Nazi...
Simak juga video berikut ini:
Â
Misteri Harta Karun Nazi
Ketika Nazi runtuh pada tahun 1945, para petinggi kocar-kacir untuk menyembunyikan harta yang telah mereka jarah selama 6 tahun berkuasa.
Karya seni tak ternilai, perak, perhiasan warga Yahudi yang mati dalam ruang gas, artefak dari museum dan berton-ton emas. Semua diduga disembunyikan dalam tambang dalam perut Bumi atau ditenggelamkan ke danau pada penghujung Perang Dunia II.
Beberapa berhasil diselamatkan oleh sekutu, namun masih ada sekitar harta senilai US$ 37 miliar atau sekitar Rp 490 triliun yang belum ditemukan. Dan pemburuan hingga kini masih dilakukan.
Misalnya, ada legenda yang sudah lama menyebar di kalangan masyarakat Wroclaw, Polandia: bahwa kereta yang dipenuhi harta jarahan dari kota mereka yang dulunya bernama Breslau dilarikan oleh tentara Nazi saat pasukan Tentara Merah Rusia menyerbu kota mereka pada penghujung Perang Dunia II.
Terakhir kali kereta itu terlihat di kawasan Walbrzych. Sudah 70 tahun berlalu, namun keberadaan gerbong penuh harta masih jadi misteri. Hingga saat ini.
Nazi juga diperkirakan menyembunyikan harta karunnya di dasar danau.
Pada tahun 2013, Pemerintah Jerman menyetujui tawaran seorang peneliti Israel untuk menemukan harta karun bernilai miliaran dolar milik Nazi dalam bentuk emas batangan, di sebuah danau dekat Berlin.
Legenda menyebut, 18 peti berisi emas dan platinum diceburkan oleh skuad SS dibantu sejumlah tawanan dari Polandia -- yang lantas dieksekusi mati -- di Danau Stolpsee di Brandenburg di penghujung Perang Dunia II.
Harta itu diperkirakan terbaring di kedalaman kurang dari 50 kaki atau 15,24 meter.
Emas tersebut diduga dilempar ke danau sebagai bagian dari operasi rahasia dengan kode 'Operation Nibelung'-- mengambil nama dari mitos Burgundi yang kisah dipentaskan dalam opera berjudul "Der Ring des Nibelungen" atau "Cincin dari Nibelung" karya Richard Wagner.
Kisah keberadaan emas ini sudah bocor sejak puluhan tahun, membuat danau yang berada di wilayah bekas Jerman Timur itu menjadi target polisi rahasia Stasi yang panik, berniat menjual harta karun itu untuk ditukar dengan mata uang asing, sebelum negara bangkrut. Nilai keseluruhan harta tersebut diperkirakan mencapai 1 miliar poundsterling atau lebih dari Rp 14,8 triliun.
Harta itu adalah milik Hermann Goering, kepala Luftwaffe -- kesatuan angkatan udara, pernah menjadi deputi Hilter, sekaligus pencuri terbesar dari Reich Ketiga, yang menyimpan barang jarahannya di rumah berburunya di Carinhall, 80 kilometer di utara Berlin.
Advertisement