Sukses

Wayang Kulit dan Gamelan Memukau Masyarakat Argentina

Antrean masuk untuk pertunjukan wayang kulit dan gamelan dilaporkan mengular sampai ke luar gedung teater di Argentina.

Liputan6.com, Buenos Aires - Grupo de Teatro Catalinas del Sur, di La Boca, Buenos Aires Argentina pada Sabtu 22 Juli 2017 telihat penuh sesak. Keramaian tersebut disebabkan oleh tingginya antusiasme warga Argentina yang ingin melihat pertunjukan wayang kulit disertai gamelan yang dibawakan oleh Tim Kesenian Sang Bagaskara dari KBRI Buenos Aires.

Antrean masuk untuk pertunjukan wayang kulit itu bahkan mengular sampai ke luar gedung teater.

Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Rabu (26/7/2017), kehadiran Grup Kesenian Sang Bagaskara itu untuk meramaikan '7th Festival Internacional de Titeres al Sur' atau Festival Kesenian Boneka/Puppet Internasional.

Festival yang digelar selama 2 (dua) minggu ini mengundang penampil kesenian boneka dari berbagai negara antara lain: Uruguay, Meksiko, Peru, Prancis, Ekuador, Swiss, Spanyol, Yunani, dan Indonesia.

Grup Kesenian KBRI Buenos Aires Sang Bagaskara membawakan kisah wayang kulit Rama dan Sinta yang dikemas dalam bahasa Spanyol dengan tajuk "La Verdad del Amor" atau Kebenaran Cinta. Grup itu menjadi satu-satunya penampil dari Asia yang hadir dalam festival kesenian boneka internasional tersebut.

Sebelum pertunjukan wayang kulit, Sang Bagaskara memperkenalkan lagu-lagu daerah Indonesia yang dibawakan dengan gamelan serta musik komposisi musik kontemporer yang dibawakan dengan kolaborasi gamelan dan tambor khas Afrika.

Lakon wayang kulit yang dibawakan oleh Sang Bagaskara bercerita mengenai perjuangan Rama untuk mendapatkan kembali Sinta serta pertempurannya melawan Raja Alengka Rahwana dengan dibantu sahabatnya Kera Putih Hanoman.

Di akhir acara, seluruh hadirin dipersilahkan untuk mencoba memainkan gamelan dan wayang kulit. Bagi beberapa warga Argentina, pertunjukan wayang kulit merupakan pengalaman yang unik. Bahkan, bagi sebagian besar penonton, melihat wayang kulit adalah pengalaman pertama mereka.

Beberapa pengunjung mengaku kepada tim KBRI Buenos Aires bahwa mereka tak menyangka, proyeksi bayangan wayang yang dihasilkan oleh teknik olah cahaya mampu memberikan kesan seni yang indah nan magis. Pertunjukan itu pun menjadi semakin indah tatkala musik gamelan ikut mengiringi sebagai latar belakang suara dari cerita tersebut.

Beberapa hadirin juga memuji keberanian sang dalang yang mampu membawakan cerita Rama Sinta dalam bahasa Spanyol, sehingga dapat dimengerti oleh semua orang.

Kelompok Kesenian Gamelan KBRI Buenos Aires, Sang Bagaskara dibentuk pada tanggal 23 Desember 2011 dan mayoritas terdiri dari warga Argentina. Dalam penampilan kali ini, Sang Bagaskara juga dilengkapi dengan para sinden atau penyanyi yang berasal dari Komunitas WNI di Buenos Aires.

Hingga saat ini Kelompok Gamelan KBRI Buenos Aires, Sang Bagaskara memiliki jumlah peserta yang aktif sejumlah 20 orang.

KBRI Buenos Aires rutin mengadakan kelas gamelan setiap hari Senin pukul 17.00-19.00 dan Sabtu pukul 18.30-20.30.

Saksikan video menarik berikut ini: