Sukses

Presiden Turki Kembali Serukan Umat Muslim Kunjungi Yerusalem

Memanasnya situasi di Yerusalem membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan seruan.

Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk "mengunjungi" dan "melindungi" Yerusalem. Ia menyebut apa yang tengah terjadi saat ini di sana sebagai pelanggaran yang "tidak dapat diterima" atas hak-hak warga Palestina untuk mendatangi tempat suci.

Seperti dikutip dari Independent pada Rabu (26/7/2017), Erdogan menyampaikan hal tersebut pada Selasa waktu setempat.

Lebih dari sepekan lamanya, Yerusalem membara menyusul serangkaian tindak kekerasan yang dipicu pemasangan metal detektor di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa.

"Dari sini saya menyerukan kepada seluruh Muslim. Siapapun yang memiliki kesempatan mengunjungi Yerusalem, Masjid Al Aqsa. Ayo, mari kita semua melindungi Yerusalem," demikian seruan Erdogan yang disampaikannya di Ankara.

"Mereka mencoba mengambil masjid tersebut dari tangan umat Muslim dengan dalih memerangi terorisme. Tidak ada penjelasan lain," imbuhnya.

Menurutnya, legitimasi Israel terletak pada tingkat penghormatan yang ditunjukkan kepada rakyat Palestina dan hak-hak mereka.

Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan situs suci bagi umat muslim dan Yahudi karenanya kerap menjadi titik nyala yang berulang dalam konflik Arab-Israel. Di kalangan Yahudi, tempat itu dikenal sebagai Temple Mount.

Presiden Erdogan juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai penggunaan kekuatan "berlebihan" oleh Israel untuk menghadapi demonstrasi yang dilakukan rakyat Palestina.

Dalam pertemuan perdana kabinet PM Benjamin Netanyahu pasca-memanasnya situasi di Yerusalem, disepakati bahwa metal detektor akan dibongkar. Peralatan keamanan itu dipasang setelah terjadi serangan oleh seorang pria bersenjata yang menewaskan dua polisi Israel pada 14 Juli lalu.

Warga Palestina menuding Israel berusaha memperluas kontrolnya di situs suci tersebut. Selama ini, Yordania juga turut mengawasi kompleks Masjid Al Aqsa. Dan Israel telah membantah tuduhan itu.

Sebelum metal detektor dibongkar, Israel lebih dulu telah memasang kamera CCTV. Dan hal ini memicu komitmen sejumlah warga Palestina yang mengatakan akan tetap mengadakan aksi di luar kompleks Masjid Al Aqsa hingga ada tindakan mencabut kamera CCTV.

Israel segera menanggapi seruan Erdogan. Sebuah pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan, pernyataan presiden Turki itu salah serta menyimpang dan mereka menyarankan agar Erdogan mengurus masalah dalam negerinya.

"Yerusalem adalah kota yang pemerintahannya memiliki komitmen terhadap keamanan, kebebasan, kebebasan beribadah, dan penghormatan terhadap semua hak minoritas," ungkap pernyataan itu seperti dilansir dari Daily Mail.

 

Simak video berikut: