Sukses

Israel Larang Pria Berusia di Bawah 50 Tahun Masuk ke Al Aqsa

Kebijakan Israel melarang masuknya pria di bawah 50 tahun semakin membuat situasi di Yerusalem memanas.

Liputan6.com, Yerusalem - Ketegangan antara Israel dan Palestina di sekitar Masjid Al Aqsa terus terjadi. Kali ini, aparat keamanan Israel mengeluarkan aturan yang berpotensi memperkeruh keadaan.

Mereka melarang pria di bawah 50 tahun untuk masuk kawasan Masjdi Al Aqsa di Yerusalem. Pengumuman ini disampaikan beberapa saat sebelum solat Jumat dilangsungkan.

Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengatakan, pembatasan tersebut merupakan langkah keamanan terbaru untuk mencegah terjadi protes di Yerusalem.

"Tapi tidak ada pembatasan bagi perempuan," ujar Rosenfeld seperti dikutip dari Independent, Jumat (28/7/2017).

Rosenfeld mengatakan, beberapa warga Palestina, telah membuat barikade di dalam Al Aqsa sepanjang malam kemarin. Keesokan harinya, warga Palestina bergabung dengan demonstran untuk menentang Israel.

"Polisi telah mencoba membubarkan mereka, walau mereka sempat menolak dibubarkan," sebut Rosenfeld.

Memanas hubungan Israel dan Palestina dimulai sejak 14 Juli lalu. Saat itu, aparat keamanan Israel memasang detektor logal di depan pintu masuk Al Aqsa.

Pemasangan ini merupakan respons dari terbunuhnya dua polisi Israel di hari sebelumnya. Mereka menuduh pria Palestina sebagai pelaku pembunuhan.

Pemasangan detektor logam, dikecam oleh Palestina dan dunia Muslim. Mereka menyebut, pengetatan keamanan adalah bentuk tindakan Israel untuk menguasai Al Aqsa.

Tuduhan tersebut dibantah Israel. Menurutnya, pemasangan tersebut untuk mencegah adanya serangan atau tindak kekerasan di tempat suci itu.

Simak video berikut: