Liputan6.com, Hamburg - Serangan pisau terjadi di sebuah supermarket Hamburg. Serangan itu menewaskan seorang pria berkebangsaan Jerman berusia 50 tahun dan melukai enam orang lain.
"Tersangka diidentifikasi berusia 26 tahun dan lahir di Uni Emirat Arab. Dia beraksi sendiri dan 'dilumpuhkan' orang-orang di sekitar supermarket," kata polisi, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/7/2017).
Baca Juga
Pria itu menyerang pelanggan di supermarket Hamburg secara acak, berlari keluar dan dikejar oleh pengunjung dan orang-orang di luar toko. Mereka "melumpuhkannya" sebelum ditahan oleh polisi berpakaian preman.
Advertisement
Dalam rekaman ponsel di media Jerman yang diduga detik-detik pasca-serangan, menunjukkan beberapa orang mengejar si tersangka dan melemparkan kursi ke arahnya.
Seorang wanita berusia 50 tahun dan empat pria berusia antara 19 dan 64 tahun diidentifikasi sebagai korban penikaman. Sementara, seorang laki-laki berusia 35 tahun terluka saat membantu "melumpuhkan" tersangka.
Serangan tersebut terjadi di wilayah Barmbek, utara Hamburg, di salah satu cabang Edeka, jaringan supermarket terbesar di Jerman.
Polisi mengatakan, senjata pria itu awalnya terlihat seperti golok, tapi untuk sementara diidentifikasi sebagai pisau dapur.
Serangan Teror?
Wali Kota Hamburg, Olaf Scholz menyebut serangan tersebut diduga termotivasi oleh "kebencian". Namun, ia tak mengatakan bahwa itu adalah serangan teror.
Beredar laporan yang belum dikonfirmasi bahwa penyerang meneriakkan "Allahu akbar" saat menyerang orang-orang di supermarket.
Pihak kepolisian mengatakan mereka masih berusaha untuk mengonfirmasi kewarganegaraan si penyerang, yang disebut Wali Kota Scholz sebagai pencari suaka gagal.
Ketika ditanya apakah aksi itu merupakan serangan teror, seorang pejabat polisi mengatakan kepada BBC: "Kami berada pada tahap awal penyelidikan ... Saat ini kami tidak dapat menyatakan apa pun, kami sedang menyelidiki semuanya."
Spekulasi di media Jerman menyebut bahwa serangan tersebut kemungkinan merupakan bagian dari upaya perampokan. Kendati demikian, polisi mengatakan bahwa motif tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Saksikan video menarik berikut ini: