Liputan6.com, Jakarta - Salah satu aspek paling menarik tentang sejarah adalah keberadaan ruang-ruang rahasia. Ada ruang yang memang sengaja dirahasiakan, tapi ada juga yang terkubur dan kemudian terlupakan.
Temuan ruang-ruang dan lorong-lorong rahasia itu tetap menambah daya tarik, bahkan pada bangunan dan monumen yang sudah kita kenal.
Temuan-temuan itu masih terus berlangsung, misalnya di sejumlah piramida Mesir. Teknologi masa kini telah banyak membantu mengungkapkan ruang-ruang yang dulunya tidak mungkin ditemukan.
Advertisement
Baca Juga
Teknologi pencitraan satelit juga mengungkap keberadaan monumen-monumen legenda dan kota-kota hilang di berbagai penjuru dunia, termasuk di Amerika Selatan.
Disarikan dari listverse.com pada Selasa (1/8/2017), berikut ini adalah temuan-temuan ruang rahasia yang memberi nuansa baru pada bangunan atau monumen bersejarah:
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
1. Ruang Rahasia di Coughton Court
Coughton Court dimiliki oleh sebuah keluarga Katolik ketika Raja James I di Inggris melarang keberadaan imam. Selama masa persekusi yang berlangsung pada Abad ke-16 dan 17 itu, para pendukung agama Katolik membangun ruang-ruang persembunyian yang dijuluki dengan lubang imam.
Pada 1850-an, pemilik kediaman di mansion Tudor menemukan suatu ruang rahasia di salah satu menara pengamatan. Tapi, keberadaan lubang imam baru ketahuan pada 2017.
Kebanyakan lubang imam memang sengaja dibuat agar sukar ditemukan dan susah diakses, walaupun sebagian di antaranya tetap ketahuan oleh para pemburu mereka.
Menara Coughton menceritakan suatu upaya terakhir untuk mengamankan persembunyian seorang imam. Pemindai laser menemukan ruang tersembunyi dalam kamar itu.
Ada suatu ruang yang dibangun di bawah lantai dan dibuat seakan menjadi tempat persembunyian yang kosong. Hal itu dimaksudkan untuk mengelabui para prajurit Raja James I agar menduga tidak ada yang imam yang bersembunyi.
Padahal, persembunyian sebenarnya ada di ruang yang ada di bawah ruang tipuan tersebut.
Coughton Court diketahui menjadi tempat pertemuan gerakan perlawanan Katolik pada masa mereka mencoba membunuh raja tahun 1605. Salah satu anggota komplotan yang paling terkenal adalah Guy Fawkes.
Advertisement
2. Ruang Bawah Tanah Rahasia Tempat Pelarian
Rumah Alexandra Poulos tidak terkenal, tapi mungkin berkaitan dengan salah satu bab dalam sejarah tak terlupakan di Amerika Serikat (AS). Rumah itu terletak di Lansdowne, Pennsylvania, suatu daerah yang dikenal dengan sejarah Underground Railroad.
Rumah tua itu memerlukan perbaikan. Pada 2016, Poulos mempekerjakan suatu perusahaan untuk memperbaiki tembok-tembok yang retak. Ia kemudian teringat suatu kisah lama.
Bertahun-tahun sebelumnya, seorang tetangga menceritakan adanya ruang lain di ruang bawah tanah rumah Poulos. Saat itu, tidak ada tindakan apa pun terkait cerita si tetangga. Akan tetapi, setelah selesai dengan retakan-retakan tembok, Poulos meminta para tukang memeriksa di bawah rumahnya.
Para pekerja kemudian mendobrak suatu ruang tertutup yang berukuran panjang 5 meter dan lebar 1,8 hingga 2,4 meter. Tinggi ruangan sekitar 4 meter.
Sejarah di lokasi itu amat mungkin mengaitkan ruang rahasia tersebut dengan gerakan bawah tanah untuk membantu para budak meraih kebebasan. Hanya 5 menit jauhnya, ada rumah lain yang terletak di atas bagian Underground Railroad.
Namun demikian, masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan bahwa ruang itu bukan gudang atau tempat persembunyian untuk keperluan lain.
3. Istana Sennacherib
Pada 2014, kaum militan ISIS menghancurkan satu bangunan penting lagi. Saat itu, mereka menghancurkan Makam Nabi Yunus di Niniwe. Kompleks itu disebut-sebut sebagai makam Nabi Yunus yang namanya disebut baik dalam Alkitab, Alquran, maupun kitab Yudaisme.
Pada 2017, pasukan Irak merebut lagi bukit tempat kedudukan makam tersebut, lalu mengizinkan para ahli arkeologi untuk memeriksa kerusakan di sana.
Bangunan itu sudah diledakkan, tapi ada temuan yang mengejutkan di bawah reruntuhan. Para ahli arkeologi itu mengikuti terowongan-terowongan yang digali ISIS dan ternyata menuju istana yang belum pernah diketahui sebelumnya. Bangunan berusia 2.600 tahun itu tidak dirusak.
Niniwe dulunya merupakan kota Asiria Kuno dan kediaman ningrat itu dibangun untuk Raja Sennacherib. Dua raja lagi – putra dan cucu lelakinya – juga pernah tinggal di sana.
Belum diketahui artefak-artefak yang dibawa pergi oleh ISIS, tapi beberapa benda berharga masih ada di sana, misalnya ukiran cuneiform pada pualam dari 672 SM tentang putra Sennacherib.
Dalam terowongan lain, ada ukiran-ukiran batu sosok dewi yang dikerjakan secara halus. Sosok dewi itu diukirkan sedang merawat dunia maut dengan cara meneteskan air kehidupan.
Advertisement
4. Ruang Makam Yesus
Gereja Makam Kudus di Yerusalem adalah bangunan Abad ke-19 yang menandai tempat paling suci dalam Kekristenan, yaitu makam Yesus. Pusat bangunan itu disebut-sebut sebagai lokasi gua pemakaman yang diduga telah lama hilang.
Pada 2016, sejumlah uji radar mendeteksi tembok-tembok asli makam tersebut. Didorong oleh temuan keberadaan sebuah gua, para ahli arkeologi menggeser lempeng pualam yang disebut-sebut menutup ruang tempat tubuh Yesus pernah ditempatkan.
Di bawah lempeng berusia beberapa abad itu ada puing-puing. Ketika digali lagi, ternyata ada lembar pualam lain dengan ukiran salib. Ketika lembar pualam ke dua itu diangkat, di bawahnya ada peti sebenarnya yang dibuat dari bahan gamping.
Temuan tersebut mengejutkan tim peneliti yang sama sekali tidak menduga akan menemukan peti jenazah. Tentu saja tidak mungkin membuktikan bahwa itu adalah kuburan Yesus, karena kitab Injil pun menyebutkan pemakaman yang dilakukan dalam pahatan cadas di pinggiran Yerusalem sebagaimana kebiasaan kaum Yahudi lainnya pada masa itu.
Selama ini, tidak ada yang menganggapnya serius. Sekitar 125 M, Kaisar Hadrian membangun kuil di atasnya. Kuil itu dihancurkan 2 abad kemudian oleh Konstantin yang membangun gereja di atasnya untuk melindungi makam.
5. Rumah Sally Hemings
Seorang wanita bernama Sally Hemmings adalah satu di antara 600 budak milik Thomas Jefferson, presiden ke-3 AS. Wanita itu melahirkan beberapa anak dari Jefferson ketika tinggal di rumah besar Monticello di Virginia.
Rumahnya hanya sebagian kecil dari perkebunan seluas 5000 acre dan sebelumnya tidak diketahui hingga akhirnya para ahli arkeologi mengikuti suatu petunjuk lama.
Seorang cucu lelaki Jefferson menyebutkan bahwa wanita itu tinggal di South Wing dalam rumah Monticello. Ekskavasi kemudian bergeser ke sisi selatan dan mengungkap alasan hilangnya kamar Hemings.
Ternyata, untuk kenyamanan para tamu, pada 1941, ruang itu telah diubah menjadi toilet pria dan kemudian terlupakan. Letaknya di sebelah kamar tidur Jefferson dan ukurannya kecil – hanya 4,5 x 4 meter persegi – dan tanpa jendela.
Penggalian lanjutan di sekitarnya menemukan tempat perapian, lantai, dan dinding asli yang terbuat dari serpihan-serpihan bebatuan pada 1809.
Banyak artefak yang ditemukan akan dipelajari untuk lebih menjelaskan tentang kehidupan pribadi Sally Hemming. Hampir tidak ada penjelasan apa pun tentangnya, hanya ada empat penjelasan jasmaniah, "gagah dan nyaris berkulit putih…sangat rupawan dengan rambut lurus hitam di punggungnya."
Sally tinggal dalam ruang sempit, gelap, dan tidak nyaman, tapi ruang itu menunjukkan bahwa kehidupannya mungkin jauh lebih baik daripada budak-budak lain milik Jefferson.
Advertisement
6. Ruang Michelangelo
Pada 1975, museum Medici Chapels di Florence, Italia, memerlukan jalan keluar lain untuk turis, sehingga sang direktur mempelajari kemungkinan pembangunan pintu keluar baru.
Ternyata, pencarian itu menguak keberadaan harta karun masa Renaissance. Di bawah suatu kabinet, pihak museum menemukan pintu lantai menuju ruang yang tampak seperti gudang biasa.
Naluri direktur itu mengungkapkan temuan yang oleh beberapa pihak disebut "satu di antara temuan utama artistik pada Abad ke-20."
Dal Poggetto, direktur itu, memerintahkan pengelupasan lapisan dinding karena menduga ada sesuatu di bawahnya. Setelah melihat ada lukisan-lukisan kapur dan arang, Poggetto kemudian menyimpulkan bahwa karya itu termasuk di antara karya-karya yang hilang ciptaan Michaelangelo.
Beberapa gambar yang ada memiliki perincian serupa dengan sejumlah mahakarya Michaelangelo sebelum dan sesudah karyanya dalam ruang hilang tersebut.
Dal Poggetto juga menduga, karya-karya itu diciptakan pada 1530 ketika Michaelangelo sedang bersembunyi dari keluarga Medici yang digdaya.
Beberapa tahun sebelumnya, seniman itu berselisih dengan kliennya karena ia berpihak kepada kaum Florentin yang ingin mengenyahkan keluarga Medici. Ketika keluarga Medici kembali dari pengungsian, keamanan Michaelangelo terancam.
Tidak semua cendekiawan yakin bahwa ia sembunyi dalam ruang rahasia itu. Beberapa cendekiawan merasa bahwa seniman itu mungkin diterima tinggal bersama klien lain.
Gambar-gambar dalam ruang rahasia itu diduga dibuat pada 1520, ketika ia masih dipekerjakan oleh keluarga Medici untuk membangun mausoleum keluarga yang terletak dekat ruang rahasia tersebut.