Sukses

Incar Bandara, Plot Teror Antek ISIS di Australia Kian 'Canggih'

Perancang plot teror di bandara Australia adalah Khaled Khayat, yang saudara laki-lakinya diyakini sebagai anggota senior ISIS di Suriah.

Liputan6.com, Sydney - Australia baru saja menggagalkan upaya rencana terorisme di sejumlah bandara. Empat orang berhasil ditangkap terkait plot tersebut.

Meski demikian, menurut keterangan sejumlah petugas penegak hukum, empat pria itu kemungkinan telah berusaha untuk menyelundupkan bom rakitan mereka ke penerbangan internasional sebelum penggerebekan terjadi.

Mereka mungkin telah mengembangkan rencana alternatif setelah usaha yang gagal itu dan mencoba membawa perangkat bom ke penerbangan domestik.

"Konspirasi teroris yang cukup canggih, berbeda dengan beberapa taktik berteknologi rendah yang telah digagalkan di Australia akhir-akhir ini," kata pakar keamanan Neil Fergus.

Dikutip dari ABC.net.au pada Selasa (1/8/2017) di balik plot tersebut, ada sekumpulan pria Sydney yang memiliki koneksi mendalam dengan kelompok ISIS.

Perancang plot teror di bandara Australia adalah Khaled Khayat, yang saudara laki-lakinya diyakini sebagai anggota senior ISIS di Suriah.

Dua pria lainnya yang ditangkap, yakni Abdul El Karim dan Khaled Merhi, terkait dengan Ahmed Merhi, yang melakukan perjalanan ke Suriah pada tahun 2014 dan bergabung bersama kelompok ISIS.

"Jaringan ini, apakah mereka berkerabat atau tidak, sangat penting," kata Jacinta Carroll, kepala kebijakan kontra-terorisme Institut Kebijakan Australia.

"Itulah sebabnya Australia dan negara-negara lain sangat berupaya untuk mencegah warga mereka sendiri menjadi relawan perang di negara asing," lanjutnya.

Dalam sebuah postingan di Facebook, Ahmed Mehri meminta umat Islam untuk melakukan serangan bunuh diri, yang dikenal sebagai 'istishhadi'.

"Anda harus melanjutkan operasi istishhadi karena Allah, ini adalah racun yang sangat efektif dalam melawan musuh Allah," tulis statusnya.

2 dari 2 halaman

Petunjuk dari Luar Negeri

Konspirasi untuk menyelundupkan bom ke sebuah penerbangan, yang tersembunyi di alat penghalus daging, baru ditemukan ketika sebuah badan intelijen asing meretas komunikasi para konspirator dari Suriah.

"Mereka membuat gangguan ini hanya tiga hari setelah mendengar petunjuk, yang mungkin berasal dari agen mitra di luar negeri, rencana serangan oleh sel ini sudah dekat," kata Carroll.

Polisi berharap untuk mengumpulkan lebih banyak bukti sebelum menangkap orang-orang tersebut, namun Pemerintah Inggris menyatakan bahwa mereka akan mengeluarkan peringatan keamanan publik untuk perjalanan ke Australia jika penggerebekan tersebut tidak segera terjadi.

Carroll mengatakan bahwa kekhawatiran Inggris mungkin sangat tinggi karena tingkat kecanggihan yang ditunjukkan oleh terduga sel teroris tersebut.

"Apa yang telah kami lihat dari serangan ini adalah bahwa ada sel terorganisir yang memiliki tingkat kemampuan teknis dan akses terhadap materi yang dinilai oleh pihak berwenang menimbulkan risiko yang bisa dipercaya," sebut Caroll.

"Dan tak biasanya, sehubungan dengan plot lain yang kami miliki di Australia, ini adalah salah satu yang berusaha menyerang sasaran yang sangat sulit."

Fergus mengatakan, bom yang dibuat dengan baik itu dan koneksi ke kelompok ISIS mungkin merupakan berita buruk bagi keamanan global.

"Jika ini terjadi, sepertinya begitu, ini akan menjadi plot yang terinspirasi atau diarahkan oleh ISIS, dan jika teknologi yang digunakan serupa dengan yang kita lihat dari Al Qaeda, maka ancaman secara global baru saja meningkat, tak ada keraguan tentang hal itu."