Liputan6.com, Sydney - Satu dari empat pria terduga teroris Australia yang berencana meledakkan pesawat dibebaskan. Ia bebas tanpa tuntutan apapun.
Sejauh ini, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti semenjak penggerebekan lima rumah pada akhir pekan lalu. Operasi itu disebut oleh Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull adalah 'operasi kontraterorisme terbesar'.
Baca Juga
Para penyidik menduga sejauh ini, para teroris berencana membuat bom penuh improvisasi untuk meledakkan pesawat di penerbangan internasional.
Advertisement
Dikutip dari BBC pada Rabu (2/8/2017), seorang pria berusia 50 tahun dibebaskan oleh polisi pada hari Selasa, dan tidak ada tuduhan yang dibebankan. Namun tiga orang masih dalam tahanan.
Ketiga orang tersebut dapat ditahan selama tujuh hari tanpa tuntutan apapun hingga seorang hakim pada hari Minggu memberikan kekuasaan khusus kepada polisi.
"Investigasi ini terus berlanjut, dan informasi lebih lanjut akan diberikan pada waktu yang tepat," kata Polisi Federal Australia (AFP) dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Pada hari Minggu, Komisioner AFP Andrew Colvin mengatakan bahwa pihak berwenang telah melakukan intervensi lebih awal tanpa memiliki "semua potongan teka-teki" karena ini adalah penyelidikan kontraterorisme.
Namun, pada Senin lalu, salah satu bukti bahwa para teroris tengah berencana meledakkan pesawat ditemukan dari secarik kertas.
Secarik kertas itu berupa potongan dokumen flight release slip berisi nomor penerbangan rute Jakarta ke Sydney. Mereka menemukannya di tempat sampah di rumah yang digerebek pada Sabtu lalu di Lakemba, Sydney.
Media Australia melaporkan bahwa tiga orang tersebut berencana menggunakan gas beracun atau sebuah bom kasar yang disamarkan sebagai penggiling daging, namun polisi belum mengkonfirmasi rincian tuduhan tersebut.
Pada hari Selasa, Etihad Airways mengkonfirmasi bahwa pihaknya membantu polisi dalam penyelidikan mereka.
"Etihad mematuhi sepenuhnya langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan di bandara-bandara di Australia dan memantau situasinya dengan ketat," kata maskapai tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tingkat ancaman teror nasional Australia berada di tingkat ketiga dalam skala lima.
Bandara-bandara di Australia  telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, membuat penumpang menunggu antrian panjang setelah dinasihati untuk datang lebih awal dari biasanya.
Saksikan video menarik berikut ini: