Sukses

5 Cerita Menarik dan Tragis di Balik Lirik-Lirik Lagu Terkenal

Ada banyak lagu terkenal yang diciptakan oleh para musikus dunia. Mewakili segala perasaan, curahan maupun jeritan hati.

Liputan6.com, New York - Menulis sebuah lagu diibaratkan seperti memasak sayuran. Kurang saja sedikit garam, rasanya akan hambar. Atau sebaliknya, jika berlebihan maka rasanya akan terlalu asin. Perlu takaran yang pas agar rasa dari makanan tersebut dapat dinikmati dan sedap di lidah.

Penggarapan sebuah lagu pun demikian. Butuh kepekaan, perkiraan yang baik dan ditambah dengan perasaan. Jika lagu tersebut dibuat berdasarkan pengalaman pribadi tentu akan menjadi nilai tambah dan tak menutup kemungkinan tembang tersebut akan mudah diterima oleh masyarakat.

Ada beberapa keunggulan apabila sebuah lagu diciptakan berdasarkan pengalaman nyata. Lirik demi lirik yang ditulis akan lebih menyayat hati. Nada demi nada yang dilantunkan pun akan membuat pendengarnya terbang ke awang-awang.

Ada banyak lagu terkenal yang diciptakan oleh para musisi dunia. Lirik yang ditulis mewakili segala perasaan, curahan maupun jeritan hati.

Tentu ada cerita khusus yang jadi latarbelakang para musisi ketika membuat sebuah karya terbaiknya.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (2/8/2017), berikut lima cerita menarik di balik lirik-lirik lagu terkenal.

2 dari 6 halaman

1. Taylor Swift - Mean

Sebelum menjelma menjadi penyanyi solo wanita yang paling terkenal di dunia, Taylor Swift dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu-lagu country. Salah satu lagu bergenre "coboy" yang ia ciptakan berjudul "Mean".

Berkat lagu tersebut, ia mulai dikenal dunia dan berhasil meraih Grammy Award for Best Country Song serta Best Country Solo Performance.

Taylor Swift. (Sumber Flickr/Eva Rinaldi)

Mendengar lirik-lirik lagu tersebut, para pendengar di bawa ke sebuah pengalaman seseorang yang pernah mengalami intimidasi sejak masa kecil.

Meskipun Taylor telah mengonfirmasi bahwa lagu tersebut sengaja dibuat untuk para pelaku bullying, ia menyebut jika lagu itu sengaja ia tulis untuk mengungkap rasa sakit hatinya kepada para kritikus yang sempat mengecam dirinya.

Kritikus yang diduga mengecam Taylor diketahui bernama Bob Lefsetz. Ia mengeluarkan kecamannya melalui blog pribadi setelah melihat penampilan Taylor yang dianggap kurang bagus pada 2010.

3 dari 6 halaman

2. The Drifters - Save The Last Dance For Me

Lagu "Save The Last Dance For Me" direkam pada 1960 oleh The Drifters dengan Ben E King sebagai vokalis utama. Liriknya ditulis Doc Pomus dan Mort Shuman.

Sejak kemunculannya, lagu ini berhasil menduduki peringkat pertama di tangga lagu di Amerika Serikat.

Beberapa penyanyi terkenal seperti Dolly Parton dan Michael Buble juga sempat merekam ulang lagu tersebut beberapa tahun mendatang.

Ben E King, personel The Drifters (AFP)

Secara kemasan, lagu ini terkesan seperti lagu yang riang gembira dan penuh sukacita karena mengajak seseorang untuk berdansa di sebuah pesta. Musiknya pun dibuat upbeat dan cocok untuk dinyanyikan sambil berdansa.

Namun siapa sangka, lagu ini bercerita tentang pengalaman pribadi Doc Pomus. Ia mengatakan, lirik lagu itu ditulis pada hari pernikahannya. Pomus adalah pengidap polio. Akibatnya, segala aktivitas ia habiskan di kursi roda.

Di hari pernikahan, pengantin wanita dan para tamu berdansa riang gembira, kecuali dia.

Oleh karena itu dalam lirik lagu Save The Last Dance For Me tertulis, "You can dance every dance with the man who gives you the eye . . . but don’t forget who’s taking you home and in whose arms you’re gonna be."

 

4 dari 6 halaman

3. Sia - Chandelier

"Chandelier" meledak dan menjadi salah satu lagu paling sering didengar pada 2014. Bahkan lagu yang ditulis oleh Sia itu berhasil menduduki posisi pertama pada tangga lagu di 20 negara.

Beberapa penghargaan berhasil ia boyong karena lagu tersebut. Seketika penyanyi wanita yang kerap menutup wajahnya dengan rambut palsu itu menjadi sorotan dan pembicaraan banyak orang.

Ditambah lagi penampilan misterius model anak kecil bernama Maddie Ziegler yang memainkan peran dalam video klip tersebut.

Jika biasanya wajah Sia selalu tertutup wig, kali ini ia memperlihatkan wajah aslinya.  (Kevin Winter/Getty Images/AFP)

Ternyata, lagu yang ditulis sendiri oleh Sia itu berkisah tentang pengalaman pribadinya yang merupakan mantan pecandu alkohol. Dalam sebuah wawancara khusus, ia membeberkan kisahnya sebagai pecandu minuman keras dan menderita Vicodin dan Oxycodone.

Vicodin dan Oxycodone adalah obat penghilang rasa sakit. Obat itu akan ia gunakan apabila merasa sakit dan nyeri pada tubuhnya.

Kini ia telah terlepas dari belenggu minuman keras yang dahulu sempat menghantuinya. Sia sekarang berkomitmen untuk fokus pada karier nya sebagai penyanyi dan memberikan musik berkualitas kepada penggemarnya di seluruh dunia.

5 dari 6 halaman

4. Pearl Jam - Jeremy

Suara Eddie Vedder yang cocok untuk berada di nada rendah malah terdengar keteteran saat menyanyikan Let It Go.

Lagu berjudul "Jeremy" yang dibawakan oleh Pearl Jam memang tak menduduki puncak tangga lagu. Namun, video klip dan lirik lagu ini menjadi sorotan banyak orang.

Ternyata, video klip dan lirik lagu tersebut diangkat dari sebuah kisah nyata. Hal ini bermula ketika seorang anak lagi-laki bernama Jeremy yang kerap di-bully (dirisak) dan mendapat intimidasi dari teman-teman sebayanya.

Pada 8 Januari 1991, Jeremy datang terlambat ke sekolah. Guru bahasa Inggrisnya meminta Jeremy ke ruang kepala sekolah untuk menghadap dan menerima hukuman.

Tak tahan dengan bully dan ejekan teman sebaya, bocah laki-laki itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol dan menembak mulutnya. Bunuh diri.

6 dari 6 halaman

5. Brand New - Limousine

Sebuah lagu yang terinspirasi dari kecelakaan tragis adalah "Limousine" ciptaan Brand New. Lagu ini mengisahkan tentang Katie Flynn, gadis berusia tujuh tahun yang meninggal pada kecelakaan maut.

Personil Brand New tersentuh dengan kisah itu dan secara sengaja membuat lagu ini sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Katie.

Brand New dengan judul lagunya Limousine (Capture/Raffle Raf)

Kejadian ini bermula ketika sebuah pernikahan Lisa dan David dilangsungkan pada Juli 2005. Keponakan mereka, Grace dan Katie berpakaian seperti putri cantik pada acara pernikahan tersebut. Di penghujung acara, kedua gadis itu pulang ke rumah bersama orang tua dan kakek neneknya menggunakan limusin (mobil pengantin).

Di perjalanan pulang, seorang sopir mabuk terlihat membawa mobilnya dengan kecepatan luar biasa. Tiba-tiba mobil itu menabrak limusin yang ditumpangi oleh Katie dan keluarga.

Pengemudi limusin tewas akibat benturan keras. Ayah gadis kecil itu mengalami patah tulang dan anggota keluarga yang lain terlempar dari limusin.

Namun, beda halnya dengan Katie. Gadis kecil itu ternyata tewas akibat kecelakaan. Pengemudi mabuk yang diketahui bernama Martin Heidgen (24) akhirnya dihukum 18 tahun penjara.

Video Terkini